Rabu, 04 Juli 2012

Maltese itu namamu


2 hari yang lalu awal pertemuan, perkenalan dan perbincangan kita ditaman itu. Walau durasinya hanya sekitar 10 menit saja itu tak masalah asalkan aku bisa melakukan ini (melihatmu untuk pertama kalinya).

“panggil saja aku Maltese” katamu dengan ekspresi wajah teramat manis saat mengucapkan siapa namamu.
Sebelum berkenalan denganmu, temanku sudah dari awal menceritakan padaku tentang bagaimana rupamu. Katanya kamu salah satu anjing berjenis maltese yang baik dan muda bersahabat dengan anjing dari jenis apa saja. Selain itu juga katanya kamu anjing yang paling cantik di kompleks ini jadi aku tak heran mengapa banyak anjing yang  banyak tertarik terhadap pesonamu (dan sebut saja aku salah satu deretan dari anjing-anjing itu yang menyukaimu).

Sekarang aku sedang berhadapan denganmu lewat perkenalan melalui sahabatku Pudel, akhirnya aku bisa lebih kenal siapa kamu dan ternyata benar kamu itu sangat mempesona. Ahh.. tak terasa tempo 10 menit itu cepat juga berlalu hingga aku dengan perasaan yang teramat lirih harus membiarkan kamu pergi dengan langkahmu yang mempesona itu. Rasa-rasanya malam ini aku sulit juga untuk memejamkan kedua mataku karena sejak pertemuan itu yang ada di isi pikiranku hanya tentangmu dan berdoa agar bisa cepatlah pagi dan segera bertemu denganmu (lagi).
Keesokan harinya, aku belum juga bisa bertemu denganmu. Hanya bisa mendengar suara gonggokan kecilmu lewat gerbang  tinggi ini yang kamu tempati. Hmm.. sayang sekali sepertinya hari ini aku belum bisa juga bermain denganmu di taman itu tapi tenanglah aku masih bisa bersabar untuk menunggumu dan kita bertemu lagi.

Keesokan harinya, hal yang di tunggu-tunggu datang juga. Aku bisa bertemu lagi denganmu di taman ini, kali ini aku di temani sahabat baikku pudel yang bersedia menemaniku untuk bertemu denganmu. Hari ini kamu tampak cantik meltese, bulu-bulu di tubuhmu juga tampak bersih dan aku suka saat memandangmu dengan lama ketika kamu sedang berlompat-lompat bermain denganku, pudel dan anjing jenis lainnya. Ah.. hari ini terasa indah sekali bahkan lelah pun tak kurasa sama sekali karena kamu bersamaku.
Pukul 3 sore, kita berpisah lagi. kamu menggoyangkan ekormu memberikan isyarat selamat tinggal padaku dan berjanji esok kita kan bertemu kembali di tempat ini. Tenanglah.. aku pasti datang. Itu sudah pasti.

Aku lalu pulang di temani pudel sahabatku, di sepanjang jalan pulang ke rumah pudel banyak hal yang dia ceritak tentangmu meltesa. Sepertinya dia lebih banyak tahu tentangmu dibandingkan aku tapi tenanglah aku sedang tak cemburu karena sudah jelas pudel lebih dulu mengenamu dibandingkan aku yang baru berapa hari yang lalu mengenalmu. Tapi setidaknya aku sangat berterima kasih pada pudel karena usahanya memperkenalkan aku padamu membuat hari-hariku selalu bersemangat (sungguh).
Sudah hari selasa, pudel mengingatkan padaku lagi bahwa hari ini aku dan meltese punya janjian untuk bertemu di taman lagi dan tentu saja aku tak sedikit pun melupakan janji penting ini. Dengan tampilan yang rapi dan bersih akupun langsung bergegas lari ke arah taman berharap meltese tak merasa menungguku terlalu lama tapi.. saat tiba disana meltesa tak ada juga.
“ Hmm mungkin dia belum tiba” kataku menyemangati hatiku sendiri.
Aku tak menyerah dan berniat untuk pulang saja tapi aku terus menunggunya dan sampai hitungan waktu 60 menit pun meltesa tak kunjung datang juga.
“apa mungkin dia lupa dengan janji hari ini?” batinku lagi

Semangatku pun turun saat hari ini tak bertemu dengan meltese, ada sedikit duka yang tiba-tiba saja aku rasa. Sepertinya aku sedang meraskan sedih , tapi mengapa? Apa hanya karena pertemuan ini batal dan aku sedih seperti ini? (mungkin). Atau adakah hal lain yang membuat suasana hatiku berubah seperti ini? (entahlah!).
Akupun memutuskan untuk pulang saja karena pasti meltese tak kan datang juga menemuiku sesuai janjinya dan berniat untuk bertemu dengan pudel saja sekaligus menceritakan padanya apa yang kurasakan sekarang karena mungkin saja pudel bisa membantuku mengatasi sedih ini.  
Tapi.. coba tebak apa yang membuatku terkejut saat berkunjung ke rumah pudel? Bukan karena aku diberikan surprize istimewa saat berkunjung ke sini tapi itu lihatlah.. aku, aku, ahh.. aku tak sanggup menjelaskannya lebih detail tentang apa yang kulihat sekarang ini. Ahh.. dalam mataku mulai memanas saat melihat kamu sedang bersama meltese, bermain penuh candaan di halaman belakang rumahmu lalu sesekali menciumnya dan aku bisa melihatnya, melihat ekspresi meltese yang begitu bahagianya saat berdua bersamamu.
Apa-apaan ini? Rasanya seperti ingin segera bergegas meninggalkan tempat ini saja sebelum kalian berdua mencium aroma kecemburuan sedang mengalir lewat saluran pernafasanku dan rasanya sakit pudel. Sungguh.
“Dogy, jangan pergi dulu. Aku bisa jelaskan semuanya sebelum terjadi kesalahan yang berlebihan diantara kita. Persahabatan kita” kata pudel yang menghentikan langkahku saat ingin bergegas pergi.
“Harus jelaskan apa lagi pudel? Semuanya sudah jelas kan sekarang? Kamu mengingatkanku untuk segera ke taman menemui meltese dan kamu meltese mebuat janji akan bertemu denganku di taman itu dan hasilnya? Tepat seperti ini aku melihat permainan licik kalian berdua seperti ini” jawabku separuh menahan emosi.
“iya tapi maafkan aku. Kumohon setelah kejadian ini jangan ada jeda antara persahabatan kita dogy!” 
“tenanglah.. aku bukan seperti itu yang mau mengakhiri persahatan kita hanya karena masalah seperti ini. Yang terpenting sekarang semuanya sudah jelas. Dan kamu meltese, terima kasih karena sudah sempat memberikan aku harapan palsu hingga aku banyak berharap”
Aku pun menghentikan perdebatan kecil ini dan segera meninggalkan tempat ini dengan menahan perih yang rasanya teramat sakit juga. Ternyata hewan sepertiku bisa juga merasakan hal sakit sekaligus seperti ini. Ah.. dalam mataku berair sudah. Aku menangis bukan karena meltese membohongiku tapi yang kutangisi kenapa meltese menyukai pudel yang merupakan sahabat terdekatku?? Ohh... harus butuh berapa banyak waktu lagi untuk menyembuhkan luka perih ini meltese, pudel?

"Sahabat, kata simple yang mempunyai arti yang tak pernah habisnya. lebih detailnya Sahabat itu sosok malaikat kecil yang terus merangkul semangat kita saat mereka yang lain sedang menertawakan kekurangan kita dan dia kan berkata, semua kan bail-baik saja. tenanglah"




31 komentar:

  1. ni kali pertama buat fiksi yang tokohnya binatang. buat kak nufa maaf kalo isinya agak belepotan, esok rencananya aku benerin paragrafnya soalnya sekarang modemku lagi super bermasalah koneksinya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip aaii, nanti dibaca ulang deh :D

      kasian ya si dogy, pasti dia jalannya menunduk dan bersuara 'kaing.. kaing' dengan pelan pas lihat meltese sama pudel. Si meltese itu sok cute kayanya hehe

      okay aku catet

      'xoxo'

      Hapus
  2. aiiii.. akhirnya postinganmu masuk di dashboard akuu..
    langsung masuk puluhan postingan loh!
    musti nyicil bacanya nihh.,hahahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hhahaha.. iya ce, temanku benerin HTMLnya jadinya bisa muncul lg posting baruq di dashboard :D

      selamat membaca cece :)

      Hapus
  3. Waah ternyatah..
    Anjing lucuu..

    BalasHapus
  4. wahaha, gak bisa komen apa apa dah :D

    oya, namaku dayat :D

    BalasHapus
  5. guguknya manis tuh
    apalagi kalo dikolak
    heheh piss

    BalasHapus
  6. jiayoo ce.... :)

    BalasHapus
  7. waw daapat inspirasi dari anjung...anjing adalah makhlu setia pada tuannya dan makhluk yang selalu menjaga pekarangan tuannya

    BalasHapus
  8. Imut tu anjingnya jadi imut artikelnya

    BalasHapus
  9. Aku suka anjing dalmatian, bagaimana? Lagi bw nih mbak, mampir disini boleh kan, makasih

    BalasHapus
  10. maltese ternyata juga bisa cemburu juga ya niz...hehe

    BalasHapus
  11. klu galau gitu.. knp gak di switch ajja..?!?! bukannya akan lebih mudah?!?

    BalasHapus
  12. mau ngomen apa ya? Fiksimininya kepanjangan menurutku Ai. Tapi bagus sih, kata2nya gimanaaaa gitu. Hehe

    BalasHapus
  13. Ini diikutkan GA ya, Ai? bagus :-)
    Semoga dapat. Hehe
    Eh boleh kasi saran? Mengenai nama binatangnya, mungkin penulisannya lebih baik kalau menggunakan huruf kapital di awal. Pudel dan Maltese. Sekadar saran aja ni, Ai.. Bukan bermaksud menggurui. Hehe ;D

    BalasHapus
  14. wae.. kayakna ini pengalaman ai yah.. cuma ini objek nya hewan?? *sotoy*
    hehehe.. gw nanggepnya si gitu.. maaf kalo salah T_T


    btw,, ai... kan judul lagu band zivilia? | apa tuh ? | Aisiteru #apabangett

    BalasHapus
  15. Ternyata anak Manado Itu memang benar cantik2 ya.. : ) ngomong ngomong saya malu malu sendiri gitu kalo baca Curhat orang .. salam kenal nona

    BalasHapus
  16. ohh, buat GA-nya Mbak NF ya...
    semoga menang ya...

    BalasHapus
  17. what an amazing imagination you have, ai.. teteup ada perih2nya ya hehehe..

    goodluck for the giveaway ya.. mbak nf mesti kebingungan milih pemenang xixixi

    BalasHapus
  18. anjingnya lucu tapi kalau lihat secara dekat aku takuuuut :-D

    BalasHapus
  19. Pada ikut GAnya NF, semoga menang dapet dorprize mbak

    BalasHapus
  20. Hadir lagi untuk meramaikan suasana :))
    sukses selalu yah mba

    BalasHapus
  21. saya pikir tadi bahas enzim maltase.. :D

    BalasHapus
  22. Fiksi yang cukup membantu menghilangkan penat :D Suka!!

    BalasHapus
  23. itu anjing beneran apa boneka?
    aku taunya enzim maltosa... ehehe

    BalasHapus
  24. anjingnya mirip boneka, kukira boneka beneran, hehe :D
    fiksinya suka! ;)

    BalasHapus
  25. sukaaaaaaaaaaaaaaaaaa :) ciaaaaan banget dogy...

    BalasHapus
  26. Jadi kalau diterjemahkan dalam bahasa anak manusia kurang lebih seperti itu ya kisah persahabatan pudel dan dogy. Nggak jauh beda dengan manusia. Ada kesenjangan yang diakibatkan karena cinta.

    BalasHapus
  27. Cerita persahabatan yang menarik walau tentang binatang ,semoga menang !

    BalasHapus
  28. wah, ceritanya bagusssss............ \( `.∀´)/

    BalasHapus
  29. ohh...kasihan terharu sekali ya! ini kisah kasih yang tak sampai

    BalasHapus

selesai membaca, ayo tinggalkan kritik dan saran teman-teman :)