Rabu, 24 September 2014

Tak'kan pernah menyesal



Aku tahu semuanya terasa keras dipikiranmu, segalanya terasa berat di pundakmu. Aku tahu semuanya terasa memelahkan dibenakmu. Bahkan jika harus berbicara berulang-ulang pasti perkataanmu tetap pada kalimat yang sama bahwa, “aku ingin menyerah saja”. Aku tahu kamu merasa ini tak adil untuk diperjuangkan, jenuh tentu ia kamu rasakan dan ya sayang aku tahu.

Aku juga merasakan hal yang sama. Sempat sesekali aku merasakan jenuh yang berkepanjangan soal kita yang pernah jarak jauh,kamu yang sibuk dengan urusan kuliahmu dan aku yang sibuk mengurusi beberapa kerjaanku yang mengharuskan untuk beberapa minggu hingga bulan komunikasi kita menjadi sangat biasa-biasa saja.

Aku tahu semuanya terasa membosankan untukmu, rasanya sudah tidak sama lagi seperti pertama kali kita saling jatuh cinta dan berjanji akan selalu bersama apapun keadaannya. Lalu aku sekarang menagih semua janji kita yang dulu. Tentang bagaimananya kita saling menyemangati untuk saling dan tetap bersama, saling mencintai dan beberapa hal indah lainnya yang menurutku penting untuk kita tetap pertahankannya.

Ini juga begitu berat dipundakku. Jadi bisakah untuk kita berdua sama-sama saling sepakat lagi untuk saling mengubah diri dan tetap berjalan dijalan dan tujuan yang sama? Bisakah untuk kamu agar tidak menyerah dulu dengan keadaan busuk ini ? bisakah untuk kita sama-sama sepakat agar tidak meratapi keadaan kita dan mencoba sama-sama untuk mencari jalan keluar yang lebih baik lagi?

Sekali saja, kita mencobanya kembali. Aku tidak akan pernah menyesal tentang apa yang akan terjadi nanti. Aku juga tidak akan menyesal ketika mereka berkata bahwa “yang kamu pilih salah”. Karena bagiku aku yang memilih,aku yang tahu persis siapa kamu dan begitupun sebaliknya.

Tentang aku yang terlalu sibuk menurutmu, aku akan mengupayakan untuk sedikit lebih mempersempit jam kerjaanku dan lebih meluangkan waktu lebih denganmu. Tentang aku pula yang katamu tak lebih serius dari biasanya,aku juga akan berupaya dari sekarang untuk lebih serius lagi tentang hubungan kita. Soal kepastian kapan aku akan melamarmu, menikahimu, semuanya sudah kurencanakan sekarang. Tinggal kamu berkata “ia” ingin bersama lagi, maka aku siap untuk menjadi yang lebih terbaik lagi untukmu.

Jadi sayang…


Berhentilah untuk mengeluhkan soal keadaan busuk ini. Apapun yang akan terjadi nanti, aku tak’kan pernah sedikitpun menyesalinya. Karena yang terpenting bagiku sekarang, bila menjalaninya denganmu, bila memahami semuanya denganmu, aku tak’kan pernah menyesal.



__________
*Tulisan ini, terinspirasi dari salah seorang sahabat baik saya yang kemarin picture BBnya naruh lirik lagu Shela On 7- Aku tak'kan pernah menyesal :))