Selasa, 07 Agustus 2012

Dia (pergilah).


Kamu, Dia tak pernah tahu seberapa besar kamu memahaminya. Yang Dia tahu hanya mengabaikanmu dan lupa maksud kehadiranmu di sisi harinya. Kamu, Dia tak pernah tahu soal kamu yang menyukai hujan, pelangi dan senja di pukul 6 sore. Yang Dia tahu hujan tak baik untuk kesehatan dan hanya membuang-buang waktunya saja untuk menemanimu menyaksikan senja. Dia tak pernah tahu, waktu itu ulang tahunnya yang ke- 25 tahun dan semalaman kamu menunggu di depan rumahnya bermaksud memberikan surprize di pukul 12 malam, tapi yang ada sampai datangnya fajar sosoknya  tak nampak didepan matamu dan membiarkanmu kedinginan tanpa berbalut jacket tebal disana.
Dia, juga tak pernah tahu kan sudah berapa banyak tetesan air mata yang mengalir ke pipimu karena menahan sakitnya merindu ? Dia pun tak pernah bertanya secara langsung mengapa kamu menagis dihadapannya saat sudah jelas Dia menyakitimu (lagi). Dia yang tak pernah mau tahu dengan segala kesibukan kegiatanmu diluar sana dan hanya menitipkan sebait kalimat ‘hati-hati’ saja lalu pergi meninggalkanmu lalu kembali tanpa bertanya apa yang terjadi dengan hatimu.

Lalu apa yang kamu cari sekarang dari  dirinya ?

Apa akan tetap seperti ini? Bersabar, menahan perih, menagis, mengungkapkan sesalmu, galaunya hatimu di status facebook dan twitter mu lalu menjadikannya sebait cerita di halaman blog mu ? lalu berharap seorang malaikat berbisik ketelinganya agar Dia bisa membaca tulisan-tulisanmu itu?  Dan sudahkah dia melakukannya untukmu?

“TIDAK !”

Jika tidak, lalu mengapa kamu selalu saja tampil sebagai sosok yang menyedihkan seperti ini ? Jika tidak, lalu mengapa kamu terus saja menganak-tirikan jiwamu seperti ini ? Untuk setahun sebelas bulan, bukanlah waktu yang singkat untuk kamu terlanjur tersiksa karena sosoknya. Berhentilah menyiksa dirimu seperti ini. Berhentilah menahan perih seperti ini. Berhentilah untuk mau dan betah berada di dalam suasana lirih seperti ini, berhentilah... ku mohon berhentilah !
Lepaskan bebanmu, tinggalkan saja cinta seperti ini dan bersegeralah mencari kebahagiaanmu yang baru.

“Lalu dia ?”

Sudah jangan lagi membalikan pandanganmu kebelakang, melihatnya dan mengasihaninya lagi. sudah, pergi saja. Berjalanlah terus kearah cahaya terang itu, disana ada berbagai pilihan cinta baru yang bersedia menyambutmu. Pergilah, berjalanlah terus.. terus berjalan.

Kelak, bila sesalnya mulai terasa saat kepergianmu itu bukan lagi kesalahanmu tapi itu kesalahan terbesarnya karena terlalu banyak membuang waktu membuatmu menunggu cintanya yang utuh.  Jadi sekarang berjalanlah terus, hingga pada satu titik jeda nanti kamu akan berhenti ketika menemukan ‘seseorang’  yang lebih membuatmu merasakan bahwa ‘seperti inilah rasanya dicintai’. Pergilah, carilah cintamu (lagi).

“Baiklah...”

32 komentar:

  1. kesalahanterbesar, semogatidak ada sesal dikemudian hari ya :)

    BalasHapus
  2. lampiaskanlah, marahlah sesuka hatimu.....
    tp cukup d sni aja y...
    hahahha

    always strong N keep smile aja aiii... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha ini fiksi di, no 'bout me :)
      lalalalala.... :D

      Hapus
    2. hahha, ah yg bnr???
      tp keknya klihatan sprti pengalamanmu dch... :P

      Hapus
    3. hahahaha, yuk lihat labelnya: fiksi.

      sebagai pembuktian ini bukan cerita nyataku, aku ngk pernah pacaran dgn pria berusia 25th, ngk pernah berikan surprize ke pacar sampai bodoh seperti itu, ngk pernah punya pacar yg hatinya keki gitu :) (dan semoga tidak)

      ini fiksi :)
      cuma mungkin aku nulis terlalu berasa aku, jadinya disangka ini tulisan not fiksi :p

      Hapus
  3. sblm mampir blm ada gmbrnya, tp skrg udah ada :)

    ini realita ya, bkn fiksi?

    btw, di tulisan ini lg berdialog sama bidadari ya?

    haha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hoho baru diupload :)

      jiahh.. ni blg realita lagi :D
      please liat labelnya :)

      ini semacam dia lagi curhat ke org lain jadi ada dialog dikit :)

      Hapus
    2. oh iya khilaf maap, hahaha.. abis nyempil gitu tulisan labelnya.. sempet gak kepikiran kalo ini fiksi bener..

      masuk akal soalnya seperti realita..

      Hapus
  4. Hi..salam kenal...aku suka tulisan2 kamu..menyentuhh bangeett...
    Ijin follow ya.. :)
    Klo berkenan, bolehlah di follback jg hehehe

    BalasHapus
  5. hei..hei..Aii..
    masih ber cinta- cinta an ria niih..

    Ayo smangat...!!

    BalasHapus
  6. ih bagus banget tulisannya. ada space-space begitu jadi nggak capek bacanya.

    BalasHapus
  7. Jadi saya terpaku dengan pernyataan "Kelak, bila sesalnya mulai terasa saat kepergianmu itu bukan lagi kesalahanmu tapi itu kesalahan terbesarnya karena terlalu banyak membuang waktu membuatmu menunggu cintanya yang utuh. Jadi sekarang berjalanlah terus, hingga pada satu titik jeda nanti kamu akan berhenti ketika menemukan ‘seseorang’ yang lebih membuatmu merasakan bahwa ‘seperti inilah rasanya dicintai’.

    ya ..keren banget nih ..
    salam.........

    BalasHapus
    Balasan
    1. niar juga suka bagian yang itu, akan menyesal karena kesalah terbesarnya :D

      Hapus
  8. Niar suka ai, suka banget ceritanya rasanya kok pernah mengalami yaa #ea tambah curcol :D

    kelak dia yang akan nangis telah menyia2akn seorang wanita :D

    BalasHapus
  9. kita tidak bisa merubah apa yang terjadi dimasalalu. Tapi kita bisa merusak masa depan dengan terus mengingat kesalahan dimasalalu

    BalasHapus
  10. Jadi teringat kala saya berusah untuk melupakan seseorang, berat dan berat tapi akhirnya bisa juga.

    BalasHapus
  11. Sesuatu yang sulit, tapi bisa...move...move...move...:)

    BalasHapus
  12. wiiihh uda lama ga ke sini, sejak hiatus bewe, maaf ya Aii :) ... Awardnya diterima ya cantix http://nufadilah.blogspot.com/2012/08/and-winners-are.html

    BalasHapus
  13. Narasinya bagus! Good, cinta selalu menjadi pilihan ya!

    BalasHapus
  14. apakah ai sudah merasakan "seperti inilah rasanya dicintai" ? :)

    rasanya indaaah... :p

    BalasHapus
  15. Kita bisa merusak masa depan dengan terus mengingat kesalahan dimasalalu itu memang benar benar terjadi. Dan memang sering terjadi. Kelak dia yang akan nangis telah menyia2akn seorang wanita. Salam

    BalasHapus
  16. salam kenal ... follow sukses. follow balik ^ ^


    kunjungan BW pertama dan terakhir,
    semoga kita bisa bertemu lagi dilain kesempatan

    BalasHapus

selesai membaca, ayo tinggalkan kritik dan saran teman-teman :)