Selasa, 18 September 2012

Cintamu Dan Beribu Kebohonganku. (Maaf)


Ini tentang kebohongan-kebohonganku padamu. Entahlah sudah berapa banyak kali aku membohongimu tapi yang pasti seberapa banyak aku membohongimu, sebanyak itulah kamu bersabar untukku. Miris bukan ? Ya, untukmu. Dan aku selalu saja terlambat menyadarinya.

1      Setahun yang lalu kamu memintaku agar bisa menghadiri acara wisuda S2 mu dan setelah acara itu selesai,  kamu berencana untuk mengajakku  pergi ke restorant mahal sekaligus merayakan 1th Anniversarry hubungan kita. Apa aku datang saat itu ? Tidak. Aku tidak datang sampai malam berganti pagi pun aku tak kunjung datang menemuimu atau saat itu juga memberikan alasan padamu kenapa aku tak bisa datang. Dua hari kemudian aku baru bisa menghubungimu, menelponmu lalu seenaknya saja berkata ‘maaf’ padamu dan yang kamu jawab saat itu bukan kalimat kecewa dan amarah yang menggebuh tapi,  ‘Tak mengapa. Nanti malam sebagai gantinya kita dinner ya sayang ?’

Ha? Sebaik itukah hatimu ? Hei, dua hari yang lalu itu aku keluar kota bersama Pria lain dan teman-temanku tanpa sepengatahuanmu dan seenaknya saja tak memberitahukanmu apa alasanku tak bisa hadir ke acara wisudmu. Apa kamu tak sedang curiga bahwa  aku sedang membohongimu ? sepertinya tidak. Kamu masih saja seperti ini, terus berbaik hati padaku, mencintaiku, menyayangiku dan terus mempercayaiku.

2.       7 bulan yang lalu saat hari ulang tahunmu, aku lupa mengucapkan kata ‘Selamat Ulang Tahun Sayang’. Aku lupa membawakan surprise berupa cake coklat dipukul 12 malam yang biasa diberikan para wanita untuk kekasihnya. Aku lupa mengucapkannya, hingga nanti keesokan harinya aku mengingatnya saat tak segaja melihat background note book yang terpasang tanggal lahirmu.

Saat itu aku kemana ? aku sedang tak ada disisimu, tapi yang kulakukan seharian menghilang darimu dengan alasan hari itu ada rapat dikantor dan setumpuk kerjaan menanti dimeja kerjaanku. Dan hal benarnya aku sedang tak sibuk sama sekali, yang kulakukan ialah berlama-lama  disalon bersama teman-temanku. Aku memilih untuk makan siang dan malam bersama mereka tanpa mengingat sama sekali hari ini ulang tahunmu dan tanpa mengiyakan tawaranmu agar siang itu kita bisa bertemu dan makan siang bersama.

Aku membohongimu (lagi) dan kamu masih mampu mempercayainya.

3.       Hari ulang tahunku, 2 bulan yang lalu. Kamu memberikanku surprize dengan membawa cake rainbow kesukaanku dipukul 12 malam. Saat itu hujan turun dengan volume yang deras, sebagian kemejamu basah karena payung yang kamu gunakan tak cukup untuk melindungimu dan cake itu. Jadi yang kamu lakukan lebih mementingkan agar cake itu tak basah dan membiarkan kemejamu yang basah sebagian.

Aku jelas terkejut dengan surprizemu ini. Bukan karena kamu membawakanku cake dan datang disaat hujan yang deras seperti waktu itu, bukan. Tapi dalam hatiku sedang dilanda bigung karena seorang Pria yang diam-diam menjalani hubungan denganku beberapa menit lagi akan datang kerumahku bersama teman-temanku.
Dan (lagi) aku harus membohongimu. Aku memberikan alasan yang mustahil padamu bahwa tiba-tiba saja badanku terasa lelah dan butuh istirahat karena besok harus berangkat ke kantor kepagian dan menyuruhmu agar segera pulang saja.
Mendengarku berkata demikian, yang kamu lakukan hanya tersenyum saja, memelukku, lalu mencium keningku dan segera beranjak pergi dari rumahku padahal diluar sana hujan belum berhenti juga.

4.       Tepatnya tanggal 30 Agustus. Kamu memintaku agar sebentar bisa menungguku dirumahku bahwa ada hal penting yang ingin kamu bicarakan padaku juga kedua orang tuaku. Aku lagi-lagi mengabaikannya dengan beralasan lagi bahwa sore hingga malam ada kegiatan sosial yang harus aku ikuti padahal nyatanya malam itu juga aku harus menemani Pria itu pergi keacara keluarganya yang mengharuskan aku untuk hadir agar bisa dikenalkan langsung pada kedua orang tua dan keluarganya. (Dan ini adalah kebohongan terbesarku padamu)

Kamu terus memaksaku untuk jangan kemana-mana saat pulang kantor dan aku bersi keras tak bisa menunggumu dirumah. Ini pertama kalinya kamu seperti ini, memaksa ingin bertemu denganku dan tak seperti biasanya melarangku untuk jangan keman-mana. Aku mengabaikan permintaanmu. Kita bertengkar hebat ditelephone siang itu dan kamu tetap memaksa malam itu juga akan datang ke rumahku. Ah.. terserahlah yang pasti aku sedang tak berada dirumah jika kamu ingin menemuiku !

Malam pun tiba. sebelum aku berangkat menuju kediaman Pria itu, aku tiba-tiba mengingatmu. Aku mengingat kata-katamu ditelephone yang memaksa bahwa malam ini kamu akan datang kerumahku, menemuiku, juga menemui kedua orang tuaku. Sebenarnya ada apa ? ah.. sudahlah.. pikiran itu tiba-tiba lenyap begitu saja saat mobil Pria itu sudah terparkir didepan halaman rumahku. Aku pergi bersamanya dan lupa dengan dirimu. (maaf aku lagi-lagi membohongimu).

***

2 jam kemudian, Ibumu menelphoneku saat aku sedang merasakan jenuh yang luar biasa ketika keluarga Pria ini sama sekali tak memperdulikanku dan juga menanyakan hal-hal tentangku dengan anak mereka.
Kamu tahu apa yang Ibumu katakan saat itu ? ‘Jo meninggal’.
Kadua bola mataku tiba-tiba rasanya mulai memanas. Isi dadaku terasa sesak. Kedua tanganku bergetar dan... sungguh ini yang pertama kalinya aku menitihkan air mata untukmu.

Aku segera berlari keluar tanpa perpamitan juga tanpa memberitahukan alasan pada Pria itu mengapa aku sepanik dan sesedih ini. Entahlah. Yang ada sekarang aku hanya ingin cepat tib dirumah sakit, menemuimu dan jika bisa aku akan menyerahkan seluruh nyawaku padamu asalkan kamu bisa hidup kembali.
Dan semuanya mustahil. Aku mendapati dirimu, tubuhmu sudah tergeletak lemah tak berdaya diatas ranjang itu. Ada apa denganmu Jo ? cob saja siang tadi sekali saja aku tak berbohong padamu pasti kamu tak akan seperti ini jadinya.
Aku terus menangis disamping wajahmu, berkali-kali menciummu, memelukmu dan berteriak seperti orang gila agar kamu bisa sadar kembali. Ibu, juga Ayah menenangkanku sambil berkata,

‘Hari ini Jo berniat ingin melamarmu nak’

Aku terus saja mempunyai beribu-ribu alasan untuk membohongimu, tapi lihatlah sedikitpun rasamu padaku tak pernah berkurang. Kamu tetap menjadi seorang Pria yang mempunyai setumpuk ketulusan cinta yang abadi dan aku terlambat menyadarinya. Aku terlambat untuk mengatakan padamu bahwa, aku juga mencintaimu, aku merindukanmu dan aku ingin menikah denganmu.

Sekarang yang tertinggal hanyalah sepasang cincin emas yang masih utuh tersimpan di kotaknya dan selembar surat singkat yang kamu tujuhkan untukku.

Aku mencintaimu. Cukup.
Aku tahu kamu sering membohongiku saat kamu tak bisa mengabulkan apa yang menjadi permintaan hatiku.
Tapi sayang... kali ini saja bisakah kamu jangan lagi beralasan untuk tak mengabulkan permintaanku ?
Untuk kali ini saja, dengarkan aku.. Menikahlah dan Menulah bersamaku. Kumohon.


24 komentar:

  1. Woow :O *speechles* semoga saya tidak pernah melakukan hal tersebut ._.

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin. aku juga ngk cukup kuat dan mampu bila seperti ini.

      Hapus
  2. semoga dikabulkan ya.....
    amin. :)

    BalasHapus
  3. udah enak ngeboongin, ehh dimaapin pula. hiii...

    BalasHapus
  4. kadang wanita itu suka berbohong yang membuat lelaki enggan mencintai wanita apalagi wanita yang cantik....

    BalasHapus
  5. sudah byk bohongnya, kok sllu dimaafin juga kak,
    seharusnya dapt hukuman, hehehhh

    BalasHapus
  6. salam kenal ya kak,
    Btw keren blognya ^_^

    BalasHapus
  7. si dia yang ai boongin kira2 ikut baca ini gak ea,,,

    BalasHapus
  8. waaah antara cinta dan bohong.. :)

    BalasHapus
  9. true..and lies...kayak judul pilem aja...ya.. eh..nyambung ndak sih..nih..komen..he.he.h

    BalasHapus
  10. kalau ini nyata, semoga kamu kuat dek..
    tapi saya masih berharap ini tidak nyata..

    #keepstrong

    BalasHapus
  11. nasi sudah menjadi bubur ya semoga bisa diadikan pengalaman kedepan untuk tidak berbohong lagi

    BalasHapus
  12. Penyesalan datangnya belakangan. ingin mengejar yang jauh tapi yang dekat terlupakan.

    BalasHapus
  13. All: Alhamdulillah ini fiksi sob :)
    semoga kita bisa ambil hikmah dari fiksi ini..

    BalasHapus
  14. alhamdulillah cuma fiksi, kirain itu kelakuan kamu,,hehe

    BalasHapus
  15. jangan bercinta,a jangan boong juga

    BalasHapus
  16. Wish I meet some one like him and I do try to make him proud of me...

    Cinta yg seluas samudera dan alangkah indahnya bisa berada dan spending all the life beside him

    BalasHapus
  17. mengharukan sekali. semoga kita gak sepeti itu :)

    BalasHapus
  18. kebohongan hanya akan menimbulkan kebohongan yang baru. Dan biasanya akan berakhir dengan penyesalan. Contohnya kamu dalam tokoh ini. Kehilangan orang yang benar-benar mencintaimu.

    BalasHapus
  19. kalau cinta, ya jangan bohong .. :D


    Kunjungan siang

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kebohongan hanya menimbulkan kisah yang amat perih untuk pasangannya sendiri :).

      tolong tuh bagi semua org , jangan di ulang atau pun jangan pernah di lakuind sama yang laen

      Hapus

selesai membaca, ayo tinggalkan kritik dan saran teman-teman :)