Sabtu, 15 September 2012

Tentang Perbedaan Kita


Kau tahu apa yang membuatku bahagia dan bertahan hingga saat ini ? Kamu. Cukup.
Aku membutuhkanmu, demikian juga kamu dan lebih tepatnya kita sama-sama saling membutuhkan.

Tapi tidak dengan mereka kan ? mereka serasa asing dengan hubungan kita ini. Kata mereka kita tak berjodoh, kata mereka kita bukan pasangan yang serasi, kata mereka juga kita berbeda dan sangat tak mungkin untuk bersatu hingga bisa hidup menua seperti kakek dan nenek kita.

Ya, itu kata mereka dan sangat berbeda dengan perkataan hati kita berdua. Aku mencintaimu, kamu mencintaiku. Kita sama-sama saling mencintai, menjadikan setiap kekurangan sebagai alasan terkuat kita untuk jangan menyerah sampai disini saja.
 Jelas mereka berkata kita nanti tak’an berjodoh tapi kita belum menemukan jawaban dari sang Kuasa bukan ? jadi kumohon padamu jangan dengarkan mereka...

Hingga sekarang lihatlah.. kita hidup bersama, dibawah atap sederhana dengan hubungan pernikahan yang di Ridhoi sang Kuasa.
Tapi tetap saja mereka berkata kita tak serasi, tetap saja kata mereka kita menentang ajaran agama kita dengan tetap menikah dan mempertahankan keyakinan kita masing-masing.

 Ya, kamu seorang Wanita  Muslim dan aku seorang Pria Kristiani.

Saat ingin makan bersama, kamu berdoa menyebut nama Tuhanmu dan aku pula demikian menyebut nama Tuhanku setelah kamu mengaminkan doamu.

Saat perayaan hari besar agama juga pasti kamu kan membantuku menghiasi pohon natal, menungguku dirumah saat aku beribadah dan saat aku pulang kamu sudah memasakan masakan natal yang tak kalah enaknya.
Begitu juga saat masuk bulan Ramadhan, aku juga pasti ikut berpuasa bersama denganmu. Kita akan sahur bersama lalu berbuka puasa bersama disaat azan magrib mulai dikumandangkan.

Kamu selalu mengingatkanku untuk jangan lupa menyediakan waktu untuk berdoa dan begitu sebaliknya aku selalu mengingatkanmu di jam-jam tertentu untuk sholat dan mengaji. Bahkan disaat shubuh, aku membangunkanmu, menemanimu sholat lalu setelah itu kita berbicara berdua tentang hal apa saja, hingga kamu tertidur (lagi) dihadapanku dan Tuhan.. demi apapun aku mencintai wanita ini. Sungguh.

Kita berdua tak pernah mengenal wajah perbedaan itu sepert apai. Kita berdua tak pernah tahu saling membenci itu seperti apa. Yang hanya kita berdua tahu ialah rasa saling menghargai, menghormati dan tetap saling percaya bahwa perbedaan bukanlah jarak untuk orang saling membatasi rasa untuk tak bisa menyayangi.

Jadi sayang.. mereka bisa berkata apa saja tentang kita, mereka bisa saja membenci kita tapi ketahuilah.. kita bukan sedang menjalani hubungan tentang mereka, kita bukan sedang menjalani hubungan yang nanti akan menentukan rezeki mereka, kita bukan sedang menjalani hubungan yang nanti akan menjamin mereka masuk surga. bukan, bukan itu ! Tapi kita sedang berdiri dibawah komitmen kita berdua. Bukan mereka !
 
Apapun nanti yang terjadi, itu sudah menjadi tanggung jawab kita diakhir hidup kita nanti, soal kepercayaan, keyakinan itu menyangkut hati kita bukan hati mereka.
Dan kita akan tetap seperti ini, hidup bahagia bersama, mempunyai keturunan yang bahagia, saling menghormati dan yang terpenting sekarang, Aku mencintaimu. Cukup.

23 komentar:

  1. Tinggal tambahkan lagu destiny dari homogenic :) atau it is love dari homogenic jg

    BalasHapus
  2. semua berawal dari niat dan ketulusan hati.

    BalasHapus
  3. everything depends on us and what we do for it even the hardest decision one :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes, all of it back to hearts choices, conscience and commitment :)

      Hapus
  4. Kalo Javastidak akan brani utk mlangkah lbh jauh kalo sudah beda agama. yang bingung nanti anaknya. kita sih bisa tetap dalam keyakinan masing2, tp anak, yg melihat kedua orang tua sudah beda, akan bingung jadinya.
    itu menurut Javas sih.... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, aku juga punya pemahaman kayak kamu. qt si gpp tapi nanti anak kita yg akan ribet memilih ikut ibunya atau ayahnya...

      tapi semua kembali lagi ke hati :)

      Hapus
  5. perbedaan agama selalu jadi cerita :)

    BalasHapus
  6. Kadang perbedaan membuat jarak yang begitu jauh, Membuat hal-hal yang tidak mungkin muncul kepermukaan, Membuat semuanya menjadi sangat mustahil. Tapi, Cinta, kasih sayang, selalu memandang dengan sisi yang berbeda, menepis semuanya. Ketulusan dan kejujuran kadang menyakitkan. Tapi itulah kejujuran dan itulah persaan. Hati yang berkata, hati yang memilih, dan ia selalu jujur apa adanya...

    @Rikar_Confiused (^-^)
    www.mrikartayusani.blogspot.com

    BalasHapus
  7. fiksi tapi dalam kenyataannya ada ya yg seperti ini:)

    BalasHapus
  8. Kalo beda agama saya tidak berani..
    Tapi bukan berarti saya tidak menghormati dan menyayangi teman-teman saya yg beda agama, cuma dalam konteks pernikahan saya tidak berani

    BalasHapus
  9. semoga kita nggak ngalamin kisah yang mengenai perbedaan keyakinan gini ya mbak..hehe

    BalasHapus
  10. kalo dalam agama, perempuan muslim dengan laki-laki nonmuslim tidak bisa menikah. jadinya malah zina. gitu yg saya tau. cmiiw :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya yang saya tau juga demikian....wallahua'lam

      Hapus
  11. cinta sulit ditebak kapan datangnya dan lebih sulit lagi mengapa hati kita memilihnya . lagipula dalam kata cinta dalam cerota ini tak ada namanya pertentangan keyakinan , mereka hanya saling menghargai satu sama lain. jadi gak apa-apa koq

    by Dilla Rahmi Tanjung
    dillarahmi.blogspot.com

    BalasHapus
  12. wahaha, temanya menarik yang diangkat dalam cerita,
    kayaknya memang masih jadi pro kontra cinta kayakk gini

    BalasHapus

selesai membaca, ayo tinggalkan kritik dan saran teman-teman :)