Selasa, 04 Desember 2012


Ini aku sedang merindukanmu sekarang. Diam-diam aku merindukan  setiap detail tentangmu. Diam-diam aku memendam beribu rasa padamu yang pada akhirnya semua terasa amat basi untuk kamu mempercayainya (lagi).

Ini aku sedang merindukanmu sekarang. Diam-diam yang kulakukan sekarang ialah pura-pura sengaja mencari nama akunmu di followers twitterku lalu memperhatikan setiap twit yang kamu tulis dan sayangnya tak ada satupun disana tentangku. Untukku. Yang kamu tulis disana hanya tentang kebahagiaanmu, kebahagian tentangnya yang jelas bukan tentangku. Bukan.

Lalu sudahkah kamu melihat setiap twit yang kutulis ? hampir semuanya tentangmu, bukan hampir tapi sudah pasti alamatnya untukmu. Tapi sudahlah bukankah kamu tak pernah meringankan matamu untuk membaca segala tulisanku kan ?
Hm, dihalaman blogku juga, setiap postingan yang kutulis semuanya tentangmu bahkan baiknya para pembaca selalu menyemangatiku agar bisa segera memilikimu. Mereka hebat kan ? tapi sayangnya kamu tak pernah mau mengetahuinya.

Ini, akun facebookku. Apa kamu sudah lihat ava facebookku sekarang ? sudah hampir 2 minggu aku mempublikasikan wajahmu di ava ini. ini Photo kita setahun yang lalu, saat kita sama-sama menghadiri acara pernikahan sepupumu dan setelah acara selesai kamu mengajakku untuk berphoto bersama. lalu setelah itu kamu kamu berpura-pura bercanda dengan berkata, “Setelah pernikahan sepupuku, setahun kemudian kamu harus segera melamarku”.
Ya, pada saat itu omonganmu terlihat bercanda dan parahnya aku mengganggapnya serius lalu hingga sekarang masih mengharapkanmu untuk segera menjadi membelai wanitaku. Ah.. sial!

Lalu sekarang apa lagi yang harus kulakukan untukmu ? apa menunggumu selama ini, mengerti segala tentangmu dan mengikuti apa kemauanmu itu masih saja tak cukup ?

Dan ini apa? Undangan putih ini yang bertuliskan namamu dan nama seorang pria dibawah tulisan “Yang Berbahagia” ini maksudnya apa ? tadinya aku berpikir namamu juga namaku yang akan tertulis dibawah kata yang berbahagia tapi sialnya bukan kata yang berbahagia yang kudapat tapi hanya kata kepada “Yang Diundang”. 

Jika sudah seperti ini, apa kamu bisa menjamin bahwa aku bisa berbahagia lagi ? jika ia, aku akan berusaha perlahan pergi darimu. Secepat mungkin. Sesegera mungkin. Cukup.

______
*ini fiksi yang aku sendiri belum memberinya judul karena kebigungan cocoknya judulnya apa*

5 komentar:

  1. Demi cinta setia menanti yang tak pasti. Judulnya Bimbang saja...hehehe

    BalasHapus
  2. ak malah terbawa dengan isi cerita ini , kaya nyata :)

    BalasHapus
  3. wahh aku terbawa arus cerita ini. waduh waduh waduuhh :D

    BalasHapus
  4. terenyuh nih baca posting nya...sy pikir lupa kasih judul...hehe

    ndak tahunya..memang masih binggung ksh judul nya...

    ksh judul aja...tweet ku untuk mu atau posting ku hanya untuk mu..atau bisa juga ciluk baa....hehe

    salam knal ya :)

    BalasHapus

selesai membaca, ayo tinggalkan kritik dan saran teman-teman :)