Rabu, 11 April 2012

PILIHANKU 3

Alhamdulillah sesuatu banget bisa ngeblog lagi setelah hampir seminggu lebih nggak bisa nerbitin posting baru karena laptop yang error dan rada ribet sembuhinnya. End now, postingan kali ini saya bermaksud untuk menyambung cerita yang dibuat sama bang uzay, yang postingan sebelumnya baca disini. selamat membaca...


Ini bulan ke-6 aku mengandung anak pertamaku bersama kenji yang 10 bulan yang lalu sah secara agama dan negara menjadi suamiku. Segala perubahan pun kurasakan sejak sebulan malaikat kecil ini menyatu dengan diriku. Mulai dari cara makanku yang dulunya doyan udang pedas sekarang lebih sangat fanatik tak suka jika baru tercium bau udangnya saja, dulunya juga aku sangat tak suka dengan rujak yang tumpahan gula hitamnya terlalu kental tapi sekarang malah terbalik keadaannya, aku lebih banyak mengkomsumsi rujak yang tambahan buah bengkoangnya dibanyakin juga tentunya gula hitamnya yang harus lebih banyak dari porsi campuran buahnya.
Aku juga ingat saat kandunganku masuk di bulan ke-3, aku pernah meminta bantuanmu Ji untuk membelikan aku bubur ayam yang masih hangat dijam 2 dinihari kan? Saat itu parasmu antara mengiyakan permintaanku atau NO !! Tapi saat itu kau berupaya mengikuti kemauanku dengar keluar menggunakan sepeda motormu demi semangkok bubur ayam dipukul 2.20 dinihari.

Ada juga Ji, saat itu bulan april setahuku musim buah durian sudah susah untuk ditemukan dipasar buah atau diemperan jalan raya yang biasa berjualan buah itu tapi lagi-lagi aku merepotimu dengan memintamu untuk membelikan buah itu walau hanya satu buah saja. Kau sempat memprotes katamu, dokter melarang para ibu hamil mengkomsumsi buah ini karena dosisnya yang panas dan membahayakan bagi janin bila dikomsumsi berlebihan. Aku hanya cemberut tanpa membalas apa-apa katamu itu. Yah..akhirnya kau luluh juga dan segera berputar keliling kota jogjakarta hanya untuk satu buah durian saja. (lihatlah nak..kali ini kau buat ngidam bunda sungguh aneh dengan karakter bunda sebelumnya tapi tak apa nak, bunda menikmatinya hanya saja Ayahmu yang kewalahan sayang..hihihi..)
Ji.. ada juga,aku paling suka saat kau membuatkanku telur dadar dan sosis goreng yang dilapisi roti tawar. Hmm.. rasanya ji lebih enak dibandingkan hotdog yang sering kita berdua makan waktu pacaran didepan mall itu Ji, juga aku menyukai jus apel yang biasa kau buatkan untukku Ji.. dan beberapa makanan lainnya yang sering kau sajikan saat aku sedang tidak bisa masuk dapur karena mualku yang berlebihan. Apalagi bau parfummu Ji,tiap malam jika ingin tidur pasti aku kan mengenakan kemeja atau kaosmu yang ada semprotan parfummu,lucu bukan? Yah..mungkin kelak anak kita ini sifatnya akan lebih cendrung sepertimu Ji karena apapun yang kau kenakan,kau buat pasti aku suka. Yah.. suka bahkan lebih dari itu.

JI... kemari, coba kau letakan kupingmu diatas perutku. Kau bisa dengar tidak? Bayi kita bergerak sana-sini kan Ji? Hahaha..aku tertawa sekaligus menitikan airmata saat terasa tendangannya bermain didalam rahimku. Ya Allah..aku kan menjadi seorang ibu.
Terlebih lagi saat masuk bulan ke-8, kau menemaniku menyempatkan waktu senggangmu untuk menemaniku memeriksakan kandunganku dan setelah di USG kata dokter jenis kelamin anak kita nanti Pria kan Ji? Ah.. aku terharu lagi dan meneteskan airmata lagi didepan dokter yang biasa mengontrol kandunganku. Kedua orang tua kita pun sangat bersyukur dengan berita itu dan rencananya ibuku dan ibumu selama 40 hari pasca aku melahirkan nanti akan membantu mengurusi anak kita agar aku tidak kewalahan. JI.. AKU SANGAT BAHAGIA, BAGAIMANA DENGANMU??

Tapi Ji, Ada hal yang tak ku suka selang setahun umur pernikahan kita ini. Ada hal yang mulai mengusik batinku ini saat kehamilanku tinggal menunggu hari menuju proses persalinan. Yah ji.. aku merasa cemburu. Cemburuku beralasan kan? Aku yang tak suka dengan sms,BBM,email dan telephone dari para wanita-wanita itu yang katamu hanya teman kantor saja. Ji.. aku pasti bisa mengerti jika yang ditanya mereka hanya tentang urusan kantor tapi jangan tentang hal pribadi ji yang menanyakan bagaimana kabarmu hari ini? Sedang apa? Sudah makan atau belum? Bahkan sampai ucapan tidur pun dilakukan mereka untukmu dan janjian-janjian makan siang bersama mereka juga kau lakukan bersama mereka. Ji..apa hal itu sudh terjadi lama dan baru kutahu sekarang? Ji.. apa logis seorang wanita single memberi perhatian lebih pada seorang pria yang sudah punya istri dan beberapa hari lagi kan menjadi seorang Ayah?
Ji.. ada apa ini? Ada apa dengan rumah tangga kita sekarang ini ji? Seminggu yang lalu kau masih mencium jidad dan mengelus pelan perutku saat pulang dari kantor tapi sekarang yang ada kau hanya melempar tasmu ke kursi,membanting pintu kamar dan tidur begitu saja tanpa bicara sepata kata pun padaku. Ji.. air hangat yang biasa kubuat untukmu mandi kau biarkan menjadi dingin begitu saja tanpa memikirkan bagaimana susahnya aku membuatnya dengan kondisi tubuhku yang seperti ini.
Ji..seminggu yang lalu kau tidak seperti ini kan? Seminggu yang lalu kau masih mau mencicipi makananku,minum coffe kental panas buatanku dan tiap malamnya tidur disampingku. Tapi Ji.. sekarang kenapa seperti ini? Kau enggan menicicipi makananku lagi,kau tak menelan coffe buatanku lagi dan biarkan dingin seperti itu saja dan dikelilingi semut-semut kecil disekeliling cangkir. Sekarang pun kau lebih memilih tidur disofa yang membiarkanku terlelap sendiri dikamar ini. JI..JANGAN BERUBAH...

Malam ini, kita ribut besar. Kau seolah tak mau kalah dengan salahmu sendiri dan balik menyalahkan aku yang gagal menjadi istri yang baik yang bisa mendukung kariermu. Aku menangis terluka malam ini Ji, demi sang penciptaku tak pernah sedikit pun firasatku kau kan berubah menjadi laki-laki seperti ini Ji. Aku tak kenal siapa kamu sekarang. Kata-katamu,tingkahmu sungguh aku tak kenal siapa kau yang sudah lebih dari 6 tahun ini bersamaku. Ji.. sakit hatiku. Sakitnya tak sebanding dengan rasa sakit perutku yang mulai kurasakan sekarang saat melihatmu membanting pintu dan berjalan kearah garasi dan pergi meninggalkanku sendirian disini dengan keadaanku yang sakit seperti ini.
Air ketuban pun sudah pecah,aku hanya duduk kelantai lalu bersandar didinding kamarku sembari menahan rasa sakit sambil memengang erat bajuku. Aku sulit menelpon ibu untuk segera datang membawaku kerumah sakit karena sungguh sangat tak mungkin berdiri lagi rasa-rasanya anakku sudah akan keluar. Ji.... berkali-kali aku memanggil namamu berharap kau mendengar dan merasakannya lalu pulang kembali dan melihat keadaanku sekarang.
Hanya kalimat dzikir yang kuucap saat tubuhku sudah tertidur dilantai dingin ini. Yah.. anakku akan keluar,aku bisa merasakannya.( Ya Allah beri aku kekuatan saat ini,untuk proses persalinanku ini). Tanpa siapa-siapa pun,tanpa dokter,suster bahkan tanpa suamiku aku berjuang keras dikamar ini. Mengantur nafasku dengan sendirinya dan menahan rasa sakit yang kurasa saat ini. “IBU” teriakku dengan nada suara yang terisak tangis. Ibu.. sakit bu... sakit ya Gusti... dan suara tangisan anak kecil itu keluar sudah mengurangi rasa sakitku malam ini.” Subahanallah.. anakku”

Aku memeluknya dengan seluruh badannya yang masih berlumuran darah. "Ini ciuman pertama bunda untukmu nak.. wajahmu sama seperti wajah ayahmu nak,hidungmu,matamu semuanya seperti ayahmu sayang. Ayah akan pulang sayang,dia kan menggendongmu,menciummu dan menyanyikan beberapa lagu sabagai pengantar tidurmu nak,ayah akan pulang nak.. tenanglah"


#Kelanjutannya diblog bang uzay yah.. tentang kanwa yang pendarahan dan kenji yang entah pulang kembali atau tidak.

31 komentar:

  1. Aduuuuh 180 derajat ini mah.
    *mikir keras untuk lanjutan ceritanya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha..mreka nuntut konfliknya kan? itu konflik yg udah aku pikirin bang slama 2jam sblum nulis ini hahahaha

      Hapus
    2. kau terlalu sadis nak.. hilang romantisnya haha.. betewe paragrafnya diatur dong niz..

      Hapus
    3. paragraf sy diatur bang..tapi kok pas posting malah kek jalanan tol yg lagi macet yah??? haduhh kenapa lg ni blog yah..

      Hapus
    4. Coba Blok semua klik justify habis itu di enter tioap paragraf..

      kamu suka warna hitam yah.. selalu berakhir dengan warna hitam hehe...

      Hapus
    5. ntr aku coba yah..
      hohhohoh..ya lumayan suka :D
      ehh avatar baru yah.. hohohho

      Hapus
    6. masih mikir nih nerusin cerita ini gimana haha... *ngga dapet feel..

      Hapus
    7. horee... da jadi paragrafnya wkwkwkwkw
      iya jadi tuh skg Ji jadi agak2 beda,biar konfliknya ketemu. lnjtin aja nanti si kanwa bahkal pendarahan krna proses persalinannya bang..
      slbhnya tinggl dari abg sendiri mau balikin kenji plg ato jadi bang toyib yg ngk plg2..hahahahaha

      Hapus
    8. ini asli bertolak belakang banget dari karakter keduanya sejak cerita pertama.. yang bikin rada ngeri denger kata DARAH aduuuuuuh merinding sendiri *info gw takut darah..

      Hapus
    9. hahaha iya si yah... sama aku juga palimg ngeri kalo liat darah -__-

      Hapus
    10. Lanjutan cerita ini yang mana ya mba??kok aku cari judulnya pilihan 4 gak ada?hehe

      Hapus
    11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Huhu, ceritanya sedih banget niz, jadi pengën mewek nih

    BalasHapus
  3. Ih cerita koq jadi sedih begini? Jadi merinding baca alinea ter-akhirnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sob..aku segaja masukin konflik kek gnian biar lbh enak bacanya :)

      Hapus
  4. wow,
    Kenji ternyata ya ..
    buat istrinya Kenji, tetep waspada ya, pertamanya temen, lama-lama bisa demen ..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah loh bang..katanya kamu mirip bgt kenji kan? kenji kek gini skg masih mau blg mirip?? hahahahaha

      Hapus
  5. kisahnya mengharu biru.....di bikin happy ending saja ya...#sok ngatur

    BalasHapus
    Balasan
    1. hohohohoh..maafkan mbak yah, nanti di bkin happynya lg :)

      Hapus
  6. bentar.. ini ceritanya tentang apa yak?? (^_^")?

    *bacanyasambildengerlagu*

    BalasHapus
  7. wah panjang amat hehhe.....

    smoga jgn cuma nulis disini neng di novell ajah...
    hehhee

    BalasHapus
  8. kisah yang bagus tuk terus disimak nich...

    BalasHapus
  9. ntu anak nya cowok apa cewek nya, tp kasian bgt, di sa'at melahirkan sang suami tiada di sisinya, sungguh meydihkan cerita ini...

    BalasHapus

selesai membaca, ayo tinggalkan kritik dan saran teman-teman :)