Kita pasti akan selalu melakukannya. Berbicara seluas yang
kita tahu, lalu sama-sama tertawa hanya karena diantara percakapan sederhana
kita ada beberapa kalimatmu juga kalimatku bernuansa humor. Lalu setelah itu
kamu akan memukul lenganku hanya karena tawaku yang tak biasa berhenti. Lucu.
Dan aku menyukainya. Bukan soal suka dengan isi ceritanya tapi aku suka bahkan
sangat kecanduan dengan moment sebahagia ini bersamamu, saat dimana kita
sama-sama tak disibukkan dengan rutinitas kantor dan hal menyibukan lainnya.
Kita pasti akan selalu melakukannya. Berjalan
bersama-sama,saling bergandengan tangan dibawah gelapnya malam. Lalu sepanjang
perjalanan malam kita sama-sama bercerita lagi, bernostalgia lagi soal kita di
15 tahun yang lalu. Kadang kita juga menyempatkan waktu untuk biasa mampir
sebentar ke tempat-tempat yang pernah kita datangi dulu saat masa-masa pacaran
dulu. Hahaha.. kalau sudah seperti
ini, pasti kamu yang paling mahir menceritakan kembali sejarah pertemuan kita
dan hal-hal konyol lainnya yang pernah kulakukan padamu hanya karena ingin
merebut hatimu yang jujur saja, pada saat itu susah sekali aku mendapatkanmu.
Jadi jangan Tanya, mengapa sekarang aku begitu mempertahankanmu, karena memang
sejak awal aku berusaha sekuat tenaga untuk memdapatkanmu.
Kita pasti akan selalu melakukannya. Menghabiskan akhir
pekan bersama dengan membawa anak-anak kita ketempat hiburan, ketoko buku,
bioskop atau mungkin menyempatkan waktu berlibur keluar kota. Kita akan tetap
menjadi sepasang orang tua yang tidak akan melalaikan waktu luang kita untuk
kedua anak kita. Kamu yang selalu saja menjadi Ibu yang perhatian, yang manja
tapi penuh aturan. Kadang batinku resah jika melihatmu ngomel sana-sini hanya
karena keadaan rumah berantakan atau hal-hal sepeleh lainnya kerena porsi
makanku yang berkurang dan anak-anak yang telat makan. Cantik. Itu saja yang biasa aku deskripsikan bila melihat amarahmu
meledak sana-sini. Tapi setelah itu, jika kedua tanganku sudah merangkul
seluruh badanmu, pasti yang kamu lakukan hanya terdiam lemah dipelukanku dan
katamu,
"pelukanmu itu tempat dimana aku
merasa kembali ke titik dasarku. Tempat dimana aku tak merasa emosi dan egois
itu seperti apa wujudnya. Jadi sayang.. pereratkanlah pelukanmu. Jika bisa
diperpanjangkan lagi durasinya”.
Ahhh… aku tak
biasa melakukan lebih jika tingkahmu sudah setenang dan semanja itu. Yang biasa
ku pertegaskan disini hanyalah lebih menyakinkanmu bahwa aku sudah lebih dari
sangat bersyukur dijodohkan Sang Kuasa denganmu.
Jadi duhai istriku dan Ibu dari anak-anakku, dengarkan ini;
“Kita akan tetap seperti ini, saling
bersama-sama. Kita akan tetap seperti ini, hidup bersama dibawah atap yang
sama. Saling mencintai,menyayangi dan saling sama-sama mengiingatkan bila
diantara hubungan kita ada yang berubah. Kita akan tetap dan selalu seperti
ini, menjadi contoh yang baik untuk kedua anak kita. Aku akan tetap menjadi
suami yang seperti kamu mau. Aku akan tetap mendapingimu apapun keadaan fisikmu
sekarang. Hingga sampai rambut kita sama-sama memutih, kulit kita mulai berkeriput,
mata kita sama-sama rabun dan kita akan tetap seperti ini. Seperti kamu juga
aku di 15 tahun yang lalu. Yang tidak pernah saling tahu cara menyakiti dan
mengkhianati dari mana mulainya”.
romantis,...
BalasHapusHihihi...
HapusNice written, dek. :)
BalasHapusmakasih kakak guru :))
Hapusso sweettt.....
BalasHapuspelukan hangat bisa membuat nyaman suasana:)
BalasHapusso sweet banget
BalasHapusbagus dong
BalasHapusterharu banget
BalasHapussedih baca nya
BalasHapusso sweet dech
BalasHapus