Minggu, 29 Juli 2012

Ingin Cantik? mulailah dengan menggunakan kosmetik halal.

Setelah sukses dengan lomba blog #SusuHalal, kembali BLOGdetik bekerja sama dengan LPPOM MUI mengadakan lomba blog untuk mensosialisasikan Halal Is My Life. Kali ini dengan menggandeng WARDAH, sebagai produk kosmetik yang mendapatkan serifikasi halal pertama kali di Indonesia.

google

Siapa yang tak mengenal Produk Kosmetik Wardah ini, hampir setiap hari tentu saja kita melihat produk ini diiklankan diberbagai  stasiun televisi didalam negeri kita juga sebagai Kosmetik sponsor diberbagai acara televisi. Kosmetik Wardah sendiri sudah berpuluh tahun dipasarkan, dengan setiap saatnya mengeluarkan kualitas terbaiknya yang tak kalah jauh dengan produk kosmetik dalam dan luar negeri sekalipun. Saya mengunakan Kosmetik Wardah sudah hampir 3 bulan dan sebelum beralih sebagai pengguna tetap, awalnya saya kebigungan dengan memilih kosmetik mana yang cocok untuk wajah kusam. Ditambah lagi saat itu wajah saya yang berjerawat membuat saya stres mencari cream atau kosmetik apa sajalah asalkan bisa menghilangkan jerawat saya. Tadinya saya masih ragu saat melihat iklan Wardah dikarenakan trauma karena memakai produk kosmetik iklan jaman sekarang yang sudah mahal tapi hasilnya sungguh sangat tak memuaskan. Tetapi saat saya memberanikan diri membeli produk pencuci muka Wardah dan memakainya 2 kali sehari, Alhamdulillah jerawat saya mengempis dan kulit wajah terasa lembut dan tak terlihat kusam bila harus berlama-lama dibawah sinar matahari.

Setelah produk pencuci muka saya semakin dibuat jatuh hati dengan produk kosmetik ini dan mencoba membeli produk Bedak Wardah. Kualitas dari bedak ini sama juga, melembabkan kulit dan tahan lama. Kelebihan lain dari bedak ini juga bisa digunakan sebagai bedak biasa bila ingin bersantai sehari-hari dan juga bisa digunakan sebagai foundation saat ingin menggunakan make up yang tahan lama.

Lalu bagaimana caranya agar bedak padat bisa diubah menjadi foundation ? caranya tentu sangat mudah sekali, tinggal kita basahkan spons lalu basuhkan spons basah tersebut diatas bedak dan kemudian kenakan diwajah kita. mudah kan ? Jelas mudah karena Kosmetik Wardah selalu hadir dengan maafaat terbaiknya untuk para konsumen.

Tapi apa Kosmetik Wardah itu terjamin dan aman kosmetiknya ? Tentu sangat aman karena Kosmetik Wardah adalah produk Kosmetik Halal yang dibuat khusus dari bahan alami dan natural hingga tidak membahayakan anda menggunakannya setiap hari. Dan sebagai buktinya tentu saya sendiri, saya merasakan kepuasan atas produk Wardah yang benar-benar bisa dipercaya untuk bisa merawat kulit wajah saya tampak lebih bersih, tidak kusam dan Cantik tentunya.

Selain beberapa produk diatas, Kosmetik Wardah juga menyediakan lipstick dengan tampilan berbagai warna menarik dan kegunaanya sangat baik untuk melembabkan bibir para wanita. Juga tersedia eye shadow, maskara, cream wajah, cream penghilang jerawat, sun block dan masih banyak lagi. Juga saya mau beritahukan satu rahasia penting buat kalian mengenai produk ini yaitu, selain produknya halal, Wardah juga 'Harganya Terjangkau' jadi bisa dimiliki oleh kalangan siapa saja bukan?


Jadi tunggu apalagi untuk berlama-lama menentukan produk yang pas dengan kulit anda dan tampil dengan wajah yang cantik? Beralihlah ke produk Kosmetik Wardah yang mamfaatnya sungguh tak diragukan lagi.

Wardah, mengatasi masalah kulit anda yang tak bisa diatasi oleh produk lain.


Halal is my life, WARDAH.



Kamis, 26 Juli 2012

20 Detik Saja !


Sudah lama rasanya tak tahu dengan kabar keadaanmu. Setahun kah lamanya ? ya, kira-kira sudah seperti itu lamanya atau bahkan lebih dari itu (mungkin) yang pasti temponya lama.

Kamu, aku merindukanmu. Sungguh. Aku (lagi-lagi) merindukan masa-masa itu. Masa dimana aku merasa lebih bahagia di bandingkan sekarang. Masa dimana aku diberikan kesempatan untuk bisa lebih tahu bagaimana sosokmu, melihat raut wajahmu lebih dekat, menyaksikan tawa dan senyuman itu lalu kapan saja kamu memintaku untuk menemanimu kesana dan kesini aku akan terus menurutinya asalkan bisa merasa lebih dekat denganmu.

Lalu bagaimana dengan rindumu disana? Samakah rindu kita?

Hmm.. atau mungkin hanya aku saja yang merasakannya ya.
Ini, sekarang aku sedang memegang beberapa kemeja kotak-kotak dan dua dasi yang pernah kamu belikan untukku. Aku belum membuangnya atau membakarnya  agar luka dihatiku bisa tak teringat lagi karenamu. Aku juga masih menyimpan beberapa foto bersama kita didalam flashdisk ini, jika kamu bisa kesini dan melihatnya selama setahun lama ini aku belum-belum juga mengganti background laptopku dengan gambar wanita lain dan masih saja memamerkan  wajah cantikmu disini. Jadi tidak ada yang kuhilangkan selama kamu pergi, semuanya masih tetap sama. Semuanya masih tetap kamu, kamu dan kamu.

Lalu nomor handphonemu ini?

Aku juga masih menyimpannya di phonebook ponselku. Entah nomor ini masih kamu gunakan atau tidak aku tak pernah mengetahuinya karena semenjak perpisahan itu aku mulai tak mendengar suara manjamu bahkan satu SMS pun tak pernah ada.
Ah.. ternyata merindukan itu sungguh menjengkelkan terlebih lagi rinduku ini padamu sudah diluar batas dan rasanya sesak sekali. Sekarang ini hanya ada nomor telephonemu yang bisa kugunakan untuk mengetahui kabarmu, semoga saja nomor ini masih kamu gunakan hingga aku bisa berbicara banyak denganmu dan aku berjanji aku tak akan membicarakan masalah lalu itu (sudahlah aku sudah melupakannya) sekarang yang terpenting mendengarkan suaramu.

Aku menekan tombol hijau dilayar handphoneku untuk menghubungkan nomorku dengan nomormu dan kamu tahu isi dadaku ini mulai berdetak tak normal saat jelas benar panggilan ini tersambung ke nomormu. Dan suara itu,

“Hallo... hallo... hallo ini siapa ?”

Tak ada jawaban sedikitpun yang keluar dari bibirku saat jelas mendengar suaramu ini. Ya, aku masih mengenal suara ini, aku masih mengenal suara seorang wanita yang hampir tiga tahun bersamaku, aku mengenal ini kamu dan sudah jelas ini kamu. Dalam mataku mulai memanas, mulai berair seperti ingin mengeluarkan air mata hanya saja dalam otakku masih terhipnotis dengan suaramu itu.

“Hallo... ini siapa ?”

Kamu mengulanginya lagi tapi yang ada aku hanya terus berdiam diri menutup rapat mulutku dengan kelima jariku, menahan tangis yang akhirnya aku menangis juga seiring dengan kamu mematikan telephone ini tepat pada 20 detik aku menelphonemu.
20 detik saja kamu berhasil mengubah dinding rinduku ini runtuh dan rasanya ingin berlari menemuimu, memelukmu dan mengambilmu pulang kembali ke rumahku. Hatiku.  20 detik saja kamu membuatku semakin bertambah bodoh di balik lemari ini.

Senin, 23 Juli 2012

Kita Berdua


Kita, hanya saja sedang tak mengerti tentang apa yang kita jalani sekarang.

Ya, kita berdua yang sama-sama mahir berpura-pura menyembunyikan perasaan masing-masing hingga pada titik yang sama nyatanya sama juga ternyata bahwa apa yang kita berdua rasakan ialah ‘Jatuh Cinta’.
Seperti katamu ‘aku menyukai kebersamaan ini’ sama begitu juga denganku. Aku mencintai setiap moment apa saja yang di dalamnya ada dirimu, walau sudah jelas judul status kita sekarang hanya sebagai ‘sahabat’  itu tak mengapa karena dengan melihatmu setiap saatnya rasanya pribadiku merasa menjadi lebih dari sekedar seorang kekasih.

Lalu kamu bagaimana perasaanmu saat bersamaku?

Hahaha... sudahlah aku tahu kamu sendiri juga tak bisa menjelaskan lebih detail dan jujur kepadaku mengenai apa yang kamu rasakan. Tapi tenanglah, aku sudah cukup pintar karena diberikan indera ke 7 khusus untuk mengetahui apa yang terjadi didalam hatimu.

Bagaimana bisa?

Hmm.. sini kujelaskan padamu. Kamu selalu saja marah saat aku terlambat menjemputmu untuk jalan-jalan di sabtu sore untuk kita menikmati senja yang ada. Kamu juga selalu merasa jengkel bila SMS yang kamu kirimkan telat aku membalasnya dan telephonemu yang beberapa kali tak sempat ku angkat karena berbagai alasan dan saat aku membujukmu, pasti yang akan kamu lakukan menundah menerima kata ‘maaf’ ku dan tetap marah seperti itu hingga kamu lelah dan akhirnya memaafkanku. Lucu kan? Kita seperti sepasang kekasih saja,  hanya saja kita tak menyadarinya.
Ada juga hal yang yang membuatku semakin menyukaimu, kamu selalu saja memintaku untuk menemanimu ke toko buku, cafe cofee, pantai, taman rekreasi yang semua itu tempat kesukaanmu (aku mengetahuinya). Kamu  juga mengetahui apa ukuran pakaianku, berapa nomor sepatuku, menghafal nomor handphoneku, mengetahui beberap makanan kesukaanku, kebiasaanku, bahkan sampai hal terburuk yang pernah ku alami juga kamu mengetahuinya.

 Lalu sekarang yang kurang kamu ketahui dariku apa lagi?

Yang belum kamu tahu sekarang tentang rahasiaku mencintaimu, tentang aku menginginkanmu, tentang aku menyayangimu dan tentang perasaan kita berdua yang sama-sama tersembunyi seperti ini.
 Hahaha.. astaga kita berdua ternyata sama-sama aneh dalam hal ini, sama-sama di buat gila dengan rasa sendiri yang entah harus memulai titik awal rasa ini seperti apa. Kamu, hmm.. lebih tepatnya kita berdua. Apa kita hanya akan tetap bersahabat seperti ini yang diam-diam saling mencinta dalam suasana dan menunggu saja saatnya aku melamarmu dan kita berdua menikah? Atau apa harus sekarang aku mengatakan hal ini padamu? Entahlah. Sekarang saja getaran tubuhku mulai terasa bila membayangkan moment seperti hal yang kupikirkan tadi kulakukan dan ahh.. nanti saja. Saat tiba waktunya nanti aku akan berlutut memohon di hadapanmu, memberikan beberapa bunga tangkai mawar merah lalu mengatakan hal ini padamu;

“jadilah pacarku, please” atau  “menikahlah denganku”

Bagaimana?