Aku pernah mencintaimu. Dulu
! Waktu itu hatiku masih sangat polos bahkan masih sangat mudah
dipermainkanmu. Waktu itu juga kamu sering membohongiku dengan berkata beberapa
hal dengan raut yang serius agar aku mudah mempercayainya tapi nyatanya,
semuanya rekayasa. Bodoh kan aku ? ya, aku bodoh pada saat itu dan memang
sangat bodoh.
Aku pernah merindukanmu. Dulu
! Bahkan rinduku padamu bukan pada batas main-main saja tapi sudah diluar
jangkauan yang ditentukan. Ya, saat itu lagi-lagi aku masih sangat polos dan
terlalu kekanak-kanakan. Merindukanmu dengan cara yang ‘sangat’ sementara kamu sendiri sibuk dengan merindukan sosok Pria
yang lain. Hm, luar biasa !
Aku pernah membanggakanmu di depan teman-temanku juga di
depan keluargaku. Dulu ! Saat itu aku
memberitahukan pada mereka bahwa aku mencintai seorang Wanita cantik, pintar,
setia dan baik hatinya. Ya, saat itu juga aku benar-benar dilanda rasa jatuh
cinta yang teramat untukmu hingga tanpa sepengatahuanku sendiri dibelakangku
kamu tak tampil seperti Wanita baik yang kuceritakan pada mereka. Dan aku baru
menyesalinya. Ah bodoh !
Dulu, aku pernah melakukan hal bodoh apa saja untukmu dengan
harapan agar kamu bisa tetap merasa nyaman dan bahagia saat bersamaku.
Bayangkan dengan melakukan hal terbodoh saja aku mau, lalu apa itu masih terasa
amat kurang untukmu ?
Dulu, aku pernah menangis memohon dihadapanmu agar kamu tak
harus memilihnya dan tetap bersamaku tapi yang kamu lakukan saat itu hanyalah
memaksaku untuk segera bergegas pergi dari hidupmu dan bersegera memilih Wanita
lain yang lebih bisa mencintaiku dengan cara tertulusnya. Ya, aku ingat dengan
jelas kamu menyuruhku agar berbahagia kembali tanpa harus menahanmu.
Sebulan, dua bulan, setengah tahun, delapan bulan aku masih
terus memikirkanmu hingga dibulan ke sembilan aku memutuskan untuk tak ingin
terlalu lama menganaktirikan perasaanku dengan terus mengingatmu dan
mengharapkanmu kembali.
Bulan kesembilan aku memutuskan untuk berbahagia kembali.
Aku bertemu dengannya. Siapa ?
seorang Wanita cantik yang tentunya lebih cantik dari pada parasmu itu.
Senyumnya ahh.. aku kecanduan
melihatnya. Cara menatapnya, cara berbicara, ahh.. ya Tuhan Wanita itu indah sekali.
Kamu tahu, saat aku menceritakan satu hal saja padanya dia
akan tersenyum lalu tertawa. Saat aku mengeluh kelelahan padanya dia akan duduk
tenang disampingku, mengusap bahuku lalu menyakinkanku bahwa semuanya akan
baik-baik saja. Dia seperti malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk mengobati
lukaku yang pernah perih karena tertusuk pisau pengkhianatanmu.
Lihatlah.. aku mulai bisa tersenyum sekarang, aku mulai bisa
kembali berkata “Aku mencintaimu”
padanya dan aku mulai bisa kembali mendengarkan kalimat balasan yang keluar
dari bibirnya yang manis itu.. “Aku juga
mencintaimu”.
Aku sudah bisa bahagia sekarang. Sungguh. Bahkan bahagia yang
kurasa sekarang lebih dari pada dulu saat aku lama bersamamu.
Kini, kamu datang menemuiku hanya untuk mengatakan hal yang
tak penting lagi kudengar: “Dia
mengkhianatiku” katamu.
Lalu jika dia mengkhianatimu aku harus apa ? apa aku harus
memelukmu, memintamu bersamaku lagi dan kita akan bahagia ? begitu ? hmm telat
sayang !
Jika kamu memintaku kembali kepadamu beberapa bulan yang
lalu mungkin masih sangat bisa ketika aku masih mengharapkanmu dan belum
bertemu dengan dengannya (wanitaku ini). Tapi saat ini aku tak bisa, bahkan
jika kamu memaksa tetap saja jawabannya tidak !
Ingatlah dulu aku pernah berjuang memberikan kesempatan ini
padamu tapi kamu malah yakin bahwa Pria itu adalah jodohmu yang sekarang
menyakitimu. Ingatlah dulu aku pernah memohon padamu tapi sayangnya kamu
mengacuhkan permohonanku itu. jadi sekarang siapa yang harus kamu salahkan ?
Hmm, sudahlah pergi saja. Jangan mengharapkan sesuatu yang
bukan milikmu lagi dan tak bisa kamu ambil kembali. Sekarang yang menjadi
bahagia dan masa depanku adalah dia, bukan kamu atau siapa tapi dia, Wanita
cantik yang hatinya seperti Ibuku.
#eaaaa cinta emang gak ada habisnya ya :))
BalasHapuscinta ohh cinta...
BalasHapussedikit banyak pernah kurasain nih kayak gini :)
BalasHapusDulu aku pernah mencintaimu, tapi sekarang biarlah itu menjadi milik masa lalu. Karena masa depanku adalah cinta dr org yang tak akan mengkhianatiku...
BalasHapusBiar lah masa lalu menjadi sejarah, biarkan rasa luka menghilang. Jangan kau ganggu aku lagi.
BalasHapusDulu tak akan sama dengan sekarang dan sekarang juga tak akan sama dengan masa depan :)
BalasHapusbtw, ini lagu siapa ya backsoundnya?
sukaa! ^^ diksinya bagus, moralnya dapet. hihihi.
BalasHapusdulu cinta sekrang juga dong :)
BalasHapus:) dulu.
BalasHapusaku membayangkan pria ini pasti wajahnya sendu, tp si wanita yang seperti ibunya itu mulai bisa membuatnya tertawa, kini matanya bercahaya, pancaran kebahagiaannya terlihat, jadi... tolong hei wanita dari masa dulu, jangan kau ganggu lagi pria ini, karena dia sudah bahagia
BalasHapus:D
si wanita menyesal pada akhirnya,ckck
BalasHapuskenapa ya penyesalan selalu di akhir?