Kamu tak pernah tahu bagaimana bentuk rinduku padamu. Ya,
bagaimana bisa kamu mengetahuinya jika aku sendiri saja enggan untuk
menyatakannya langsung padamu.
Aku merindukanmu tapi kamu tak pernah mengetahuinya kan ?
bahkan pada titik tersulit saat aku merindukanmu itu, ialah saat aku harus
menahan tangis, menunggu kabarmu yang tak pasti kapan akan mengabariku. Aku ini bodoh ! mahir merindukanmu, tapi
untuk mengatakannya saja “aku
merindukanmu” aku merasa dilanda
kesulitan yang amat teramat menakutkan dan pada akhirnya hingga sekarang kamu
tak pernah tahu bahwa aku merindukanmu. sangat
!
Aku ini rindu padamu. Sungguh. Aku rindu setiap panggilan
masukmu kehandphoneku, dengan cukup kamu berkata “Haloo” itu rasa-rasanya sudah mampu membayar rasa rinduku padamu.
Sungguh.
Aku ini rindu padamu. Aku rindu setiap pesan singkatmu yang
masuk kehandphoneku walau hanya tertulis tiga huruf saja “Hai..” sungguh tak apa. Itu saja sudah mampu membuat jantungku
berdebar tak baik.
Kamu juga tak pernah tahu, bahwa aku diam-diam suka
memperhatikan cara bicaramu. Aku kecanduan memperhatikan senyummu, aku setiap
saat mengawasi gerak-gerikmu, cara makanmu, caramu mengetik SMS dan yang lebih
menarik lagi karena hobbyku memperhatikanmu aku mulai bisa tahu kalau kamu itu
tak suka makan sayur. Iya kan ? hahaha..
aku selalu melihatmu makan siang diresto samping kantor kita bekerja bersama,
aku selalu memperhatikanmu menyisikan beberapa sayur yang tersaji diatas
piringmu dan sampai makan siang selesai kamu tak juga menghabiskan sayurnya
karena alasannya itu “kamu, tak suka
mengkomsumsi sayur”.
Kamu juga tak pernah tahu bahwa diam-diam aku merasa
kecanduan bila harus melihatmu berngomel lama didepanku karena aku yang
kehobbyan menunda laporan untuk diserahkan padamu. Saat kamu marah, aku juga
akan memaksa agar terlihat marah atau berpura-pura cuek dihadapanmu. Alasannya
simple, aku hanya tak ingin kamu menebak dengan cepat sebelah mana hatiku yang
berdebar kencang saat kedua bola mataku harus menatap kedua bola matamu yang
tajam itu. jadi untuk menyelamatkan hatiku, aku hanya mampu melakukan cara
seperti itu. cara yang menurutmu sungguh menjengkelkan dan tak punya sopan
santun. Tapi tenanglah.. aku selalu punya banyak alasan untuk membujukmu
kembali agar akan selalu ada sapaan ringgan ditelephone dan di kotak masuk.
Yang pada akhirnya kamu sendiri tak juga mengetahuinya bahwa aku ini selalu
merindukanmu.
Kadang aku juga bisa tampak begitu kesal dan cemburu bila
harus melihatmu dikelilingi pria-pria tampan itu, meski yang kamu lakukan hanya
berdiskusi soal kerjaan dan cerita ringan lainnya tetap saja yang ada
dipikiranku ialah aku cemburu ! tapi tetap saja, walau tingkat kecemburuanku
sudah mencapai diatas rata-rata kamu takan pernah tahu bahwa aku diam-diam
sedang menyembunyikan setumpuk cemburu yang beralamatkan kamu. Kamu tak pernah
tahu perasaanku dan itu awal kesalahan terbesarku yang kesulitan untuk
memberitahukannya padamu.
Hari ini ulang tahunmu. Aku sudah menelphonemu beberapa kali
dijam 12 malam tapi nomormu sibuk. Hmm.. mungkin saja teman-temanmu sedang
menghubungimu atau mungkin saja para pria-pria itu ? hmm.. mungkin saja. Jika iya benar begitu, itu sudah mutlak salahku
yang sejak siang tadi tak memberitahukanmu untuk jangan mengangkat telephone
dari siapa pun sebelum aku menghubungimu. Hahaha.. tapi mana bisa aku
mengatakan hal seperti itu didepanmu ha ? untuk menegur kamu saja kadang aku
harus menahan ekspresi jatuh cinta padamu. Ya, jatuh cinta dan sialnya kamu tak
pernah tahu.
Akhirnya aku hanya bisa mengirimkanmu satu SMS saja hanya
untuk mengucapkan “Selamat Ulang Tahun
Syilah”. Dan paginya aku memberanikan diriku juga untuk mampir ketoko bunga
sebentar hanya untuk membelikanmu setangkai bunga mawar putih. Ya, kamu
menyukai bunga ini dan aku tahu soal ini.
Oia.. disampingku sekarang ada seorang pria gagah yang
sedang memesan 25 tangkai mawar putih dan saat aku tanya itu untuk siapa? Dia
hanya tersenyum, memandangi 25 tangkai mawar itu lalu tersenyum lagi dan
berkata,
“kamu hari ini membeli
setangkai mawar putih itu berarti ada maksud mengapa kamu membelinya. Sama
denganku juga, aku pagi-pagi datang kesini hanya untuk membeli 25 tangkai mawar
putih dengan maksud yang sama sepertimu. Hanya mungkin seseorang yang akan kita
berikan bunga ini tentu berbeda, tentu berbeda”.
Pria itu tersenyum
aku juga demikian dan semakin menambah kepercayaan diriku sekarang untuk
menemuimu, memberikan bunga ini dan jika hari ini kamu bersedia mendengarkan
keluhan perasaanku aku pasti akan mengatakannya. Hmm.. walau juga kamu tidak
bersedia mendengarkannya aku akan tetap memaksamu untuk mendengarkannya. Bila
perlu hari ini juga aku akan berteriak sekeras-kerasnya bahwa aku mencintaimu,
Karena menahan perasaan seperti ini rasanya memperlambat dirimu untuk menjadi
milikku. (hahaha.. sial aku tertawa lagi
saat membayangkan hal yang harus aku lakukan hari ini).
Setiba dikantor aku melihatmu yang sedang duduk tertawa
lepas bersama teman-temanmu dan itu cantik sekali. Apa? Senyumanmu.
Aku menyiapkan diriku sebaik-baik mungkin untuk menemuimu
dan memberikanmu setangkai mawar putih ini dan semoga saja kamu menyukainya.
“Syilaahh..”
Aku memanggilmu dengan jarak kira-kira 5 meter dari tempatmu
duduk. Seketika obrolan kalian itu terhenti begitu saja dan semua mata tertujuh
padaku termasuk kamu. Aku tersenyum. Menyembunyikan bunga itu dibalik tubuhku
agar kamu tak melihatnya. (ahh.. caraku ini nampak seperti sinetron ya? Hmm..
sudahlah fokus, fokus!)
Kamu tersenyum. Ini pertama kalinya kamu tersenyum secara
langsung padaku. Jantungku mulai berdetak tak baik, ada rasa sesak didadaku
karena kesulitan menahan detakan jantung yang rasanya mulai tak normal. Ahh..
kamu. Apa yang harus aku lakukan disini ?
Aku lalu mencoba menenangkan hatiku, mengambil selangkah
kedepan dan... aku tiba-tiba mendengar kalimat itu...
“Syilaahh.. pacarmu, mas bima bawakan kamu 25 tangkai mawar
putih...”
Saat mendengar kalimat itu kedua pasang bola mataku bertemu
dengan matamu, dalam hatiku serasa ini mimpi atau apa, ntalah ! pacarmu itu
mendekatimu, mencium keningmu lalu mengucapkan beberapa kata romantis yang
seharusnya kalimat itu yang hari ini akan aku katakan padamu. Pacarmu itu
ternyata pria gagah yang bertemu denganku tadi ditoko bunga. Ternyata tujuanku
dengannya sama, membelikan bunga untuk seorang wanita yang sama, hanya saja
kali ini dia yang berhak memberikanmu bunga. Bukan aku. Jelas bukan aku.
Dalam hatiku rasanya sesak sekali. Apalagi saat kamu berkata
lagi apa yang ingin aku katakan ? dan disusul pertanyaan pacarmu itu yang
menanyakan kelanjutan untuk siapa bunga itu kubeli tadi? Aku hanya berupaya
tersenyum. Menutupi sesak batinku agar kamu tak tahu bahwa dalam hatiku ini
sedang porak poranda. Hanya saja kamu sampai sekarang tak pernah mengetahuinya
dan itu salahku kan ? iya kesalahan terbesarku. Bodoh !
Aku berjalan mendekatimu yang sedang berdiri disamping
kekasihmu itu. Dengan sedikit menenangkan hati, aku lalu mengulurkan tanganku
dan memberikanmu setangkai bunga mawar putih itu dan berkata;
“Tadinya aku membeli
bunga ini dengan maksud untuk keberikan pada seorang wanita cantik yang selama
ini mencuri hatiku, mengilakan otakku dan mampu menyemangati hariku. Tadinya
aku membeli bunga ini dengan maksud agar dia bisa tahu bahwa selama ini, sejauh
ini aku diam-diam menyimpan rasa yang tak mungkin dan pernah diketahuinya. Ya,
tadinya aku berpikir aku bisa memberikan bunga ini secepatnya tanpa diduluankan
siapa pun itu. tapi ternyata aku salah, karena ternyata ada yang lebih berhak
memberikan wanita itu beberapa tangkai bunga yang lebih banyak daripada punyaku
ini. Ahh.. sudahlah abaikan saja. Aku tak bermaksud untuk merebutmu. Aku sudah
baik-baik saja sekarang karena dengan melihatmu bahagia seperti ini saja itu
sudah mampu membuatku lebih bahagia dari apapun”
Kekasihmu diam saat melihatku berbicara seperti itu, dia
sepertinya seorang pria yang hebat yang juga mengerti bagaimana besar dalamnya
hatiku terhadapmu. Kamu juga diam dan semua orang yang menyaksikan hal ini
hanya bisa diam, memandangiku dengan raut yang menyedihkan. Akupun membalikan
tubuhku, berjalan menuju meja kerjaku, mengambil tasku lalu berjalan keluar
ketempat mana saja yang bisa menghentikan air mataku ini. Ya, hari ini aku
menangis, tampil sebagai seorang pria cengeng dengan menggenakan dasi dan
stelan jas yang mahal. Hanya untuk kamu. Menangisimu. Dan itu sakit. Sungguh.
Tapi ini kesalahanku bukan kesalahanmu yang tak pernah tahu dengan kondisi
hatiku.
Hikkss... :'( ikutan cediiih...
BalasHapusTadinya aye kira mba suka sama Uzay, dia kan gak suka makan sayur..hahaha :p
deuhh, always sweet romantis meski dalam aluran cerita ada yg terluka. Hanya satu cinta untuk satu orang, pada kahirnya menerima kenyataan jk org kita cintai ternyata telah menambatkan cintanya pd yg lain adalah leluka hati yang menggerus kegagahan...#menangis
BalasHapusBentuknya gak masalah, yg penting rasanya Bung! Hehe
BalasHapuscerita yang bagus...bacanya jadi seneng
BalasHapusjadi ikutan sedih euy baca ceritanya :(
BalasHapustulisannya panjang bgt, tp karna bagus jadi seru bacanya, salam kenal by Didah admin blog www.hoteldibandungs.com
BalasHapusHiks...hiks...hiks....=(
BalasHapusini kesalahanku yg tak mampu ungkapkan rasaku padamu....
dan akhirnya saya harus katakan sempurna untuk postingan ini *eeh
BalasHapustadi kirain sumpah ini yang tokoh utama cewe eh nah kok cowo ternyata jadi aku tertipu~
duh gak tau mo komen apa neh, dengerin lagu sampil baca neh tulisan jadi gimana gitu ... adohhhh .... :D
BalasHapuseeeaaa... nyatakan cinta lain jenis aja susah, apalagi dg sesama jenis. tabah yah... hahaha
BalasHapuskunjungan perdana
BalasHapusaaaaaaarg...
BalasHapusmengenaskan sekali, ikut sedih jadinya :(
Meskipun aku tak sempat membaca semua kata yang kamu tuliskan tapi hatiku sudah terlebih dahulu terbawa arus cerita mu yang menebarkan kerinduan bagi siapa saja yang membacanya...
BalasHapusTulisannya udah bagus bgt.. tapi penempatan katanya di perbaiki lagi yah, untuk font sebaiknya gunakan font yang elegant seperti font judul posting..
Apalagi kalau pake template yg lebih she color pasti makin enak bacanya :)
*saran (padahal blog saya juga gak beres)
kenapa harus 25 tangkai mawar? :)
BalasHapusCerita. Yang nyariS seperti nyata..yang membaca pasti terhanyut didalamnya..nice story,salam silaturahmi dari bandung.
BalasHapussayang banget, endingnya dipenuhi kesedihan dan kekecewaan... tapi seru banget baca fiksi kamu! keep writting kawan :)
BalasHapus