Rabu, 07 Oktober 2015

Aku iri padamu...

Aku iri padamu. Aku iri dengan caramu mencintaiku. Bagaimana keikhlasanmu mencintaku, sementara hatiku masih jauh mengharapkannya yang caranya mencintaiku sungguh sangat jauh berbeda dengan caramu.

Aku iri padamu. Aku iri dengan caramu yang tiap saat selalu menyelipkan namaku disetiap sujud ibadahmu. Katamu, kamu selalu saja merasa kecanduan pada saat berngobrol dengan Tuhan dan ada namaku yang selalu kamu perkenalkan. Harapanmu sederhana; "Semoga aku bisa hidup tumbuh menua bersamamu".
Sementara aku, yang kulakukan ialah hanya memohon dalam doa tentang dia yang sama sekali tak pernah mendoakanku.

Dan kita berdua ini sama-sama lucu. Kamu berusaha memperjuangkanku dan aku yang susah payah mempertahankan dia yang tidak memperjuangkanku. Lalu katamu,aku ini bisa mencintaimu dengan sebenarnya hanya saja aku memerlukan waktu untuk bisa benar-benar melepaskannya. Dan kamu bersedia menungguku (lagi) tanpa memaksaku.

Aku juga iri padamu. Aku iri dengan caramu menceritakan segala kebaikanku kepada mereka (siapa saja) yang selalu menanyakan hubungan kita, menanyakan bagaimana aku padamu. Kamu selalu saja bercerita dengan ekspresi wajah yang bahagia dengan sesekali mengusap dadamu,aku tahu dibagian ini hatimu sedang teramat perih. Tapi sialnya kamu terus saja bercerita kebaikanku,cintaku dan segalanya tentangku. Karena bagimu mencintaiku ialah;

"Dengan tidak mengandaikan semua hal yang baik yang tak ada pada dirimu dan memaafkan atas segala keburukan yang ada pada diriku."

Dan aku juga iri sekali padamu. Aku iri dengan segala apa saja yang kamu lakukan untukku. Tentang waktumu yang terbuang percuma,tentang cintamu yang diabaikan begitu saja,tentang pengorbananmu yang selalu saja sia-sia dimataku. Entah sampai kapan kamu akan terus seperti ini memperjuangkanku. Aku juga kebigungan soal sampai juga aku akan terperangkap dengan perasaan yang sebodoh ini padanya. Tapi jika aku masih seperti ini lalu kamu merasa lelah itu datang apa kamu akan tetap seperti ini ? Ahh..ini moment yang akan menyakitiku (mungkin) nanti. Tapi sudah aku hanya sedang merasa iri dengan caramu memperlakukanku sekarang.

Aku iri...





1 komentar:

  1. Selamat malam Mba Nisa, kami dari Nyindir.com ingin mengajak Anda bergabung dengan kami sebagai Author/Penulis. Apakah Mba tertarik? mungkin untuk ngobrol-ngobrol mba bisa menghubungi email saya Nisaalfarizi@gmail.com. Terimakasih

    BalasHapus

selesai membaca, ayo tinggalkan kritik dan saran teman-teman :)