2 hari yang lalu awal pertemuan, perkenalan dan perbincangan kita ditaman itu. Walau durasinya hanya sekitar 10 menit saja itu tak masalah asalkan aku bisa melakukan ini (melihatmu untuk pertama kalinya).
“panggil saja aku
Maltese” katamu dengan ekspresi wajah teramat manis saat mengucapkan siapa
namamu.
Sebelum berkenalan denganmu, temanku sudah dari awal menceritakan
padaku tentang bagaimana rupamu. Katanya kamu salah satu anjing berjenis maltese
yang baik dan muda bersahabat dengan anjing dari jenis apa saja. Selain itu
juga katanya kamu anjing yang paling cantik di kompleks ini jadi aku tak heran
mengapa banyak anjing yang banyak
tertarik terhadap pesonamu (dan sebut
saja aku salah satu deretan dari anjing-anjing itu yang menyukaimu).
Sekarang aku sedang berhadapan denganmu lewat perkenalan
melalui sahabatku Pudel, akhirnya aku
bisa lebih kenal siapa kamu dan ternyata benar kamu itu sangat mempesona. Ahh.. tak terasa tempo 10 menit itu
cepat juga berlalu hingga aku dengan perasaan yang teramat lirih harus
membiarkan kamu pergi dengan langkahmu yang mempesona itu. Rasa-rasanya malam
ini aku sulit juga untuk memejamkan kedua mataku karena sejak pertemuan itu
yang ada di isi pikiranku hanya tentangmu dan berdoa agar bisa cepatlah pagi
dan segera bertemu denganmu (lagi).
Keesokan harinya, aku belum juga bisa bertemu denganmu. Hanya
bisa mendengar suara gonggokan kecilmu
lewat gerbang tinggi ini yang kamu
tempati. Hmm.. sayang sekali sepertinya hari ini aku belum bisa juga bermain
denganmu di taman itu tapi tenanglah aku masih bisa bersabar untuk menunggumu
dan kita bertemu lagi.
Keesokan harinya, hal yang di tunggu-tunggu datang juga. Aku
bisa bertemu lagi denganmu di taman ini, kali ini aku di temani sahabat baikku
pudel yang bersedia menemaniku untuk bertemu denganmu. Hari ini kamu tampak
cantik meltese, bulu-bulu di tubuhmu juga tampak bersih dan aku suka saat
memandangmu dengan lama ketika kamu sedang berlompat-lompat bermain denganku,
pudel dan anjing jenis lainnya. Ah..
hari ini terasa indah sekali bahkan lelah pun tak kurasa sama sekali karena
kamu bersamaku.
Pukul 3 sore, kita berpisah lagi. kamu menggoyangkan ekormu
memberikan isyarat selamat tinggal padaku dan berjanji esok kita kan bertemu
kembali di tempat ini. Tenanglah..
aku pasti datang. Itu sudah pasti.
Aku lalu pulang di temani pudel sahabatku, di sepanjang
jalan pulang ke rumah pudel banyak hal yang dia ceritak tentangmu meltesa. Sepertinya
dia lebih banyak tahu tentangmu dibandingkan aku tapi tenanglah aku sedang tak
cemburu karena sudah jelas pudel lebih dulu mengenamu dibandingkan aku yang
baru berapa hari yang lalu mengenalmu. Tapi setidaknya aku sangat berterima
kasih pada pudel karena usahanya memperkenalkan aku padamu membuat hari-hariku
selalu bersemangat (sungguh).
Sudah hari selasa, pudel mengingatkan padaku lagi bahwa hari
ini aku dan meltese punya janjian untuk bertemu di taman lagi dan tentu saja
aku tak sedikit pun melupakan janji penting ini. Dengan tampilan yang rapi dan
bersih akupun langsung bergegas lari ke arah taman berharap meltese tak merasa
menungguku terlalu lama tapi.. saat tiba disana meltesa tak ada juga.
“ Hmm mungkin dia
belum tiba” kataku menyemangati hatiku sendiri.
Aku tak menyerah dan berniat untuk pulang saja tapi aku
terus menunggunya dan sampai hitungan waktu 60 menit pun meltesa tak kunjung
datang juga.
“apa mungkin dia lupa
dengan janji hari ini?” batinku lagi
Semangatku pun turun saat hari ini tak bertemu dengan
meltese, ada sedikit duka yang tiba-tiba saja aku rasa. Sepertinya aku sedang
meraskan sedih , tapi mengapa? Apa hanya karena pertemuan ini batal dan aku
sedih seperti ini? (mungkin). Atau adakah
hal lain yang membuat suasana hatiku berubah seperti ini? (entahlah!).
Akupun memutuskan untuk pulang saja karena pasti meltese tak
kan datang juga menemuiku sesuai janjinya dan berniat untuk bertemu dengan
pudel saja sekaligus menceritakan padanya apa yang kurasakan sekarang karena
mungkin saja pudel bisa membantuku mengatasi sedih ini.
Tapi.. coba tebak apa
yang membuatku terkejut saat berkunjung ke rumah pudel? Bukan karena aku
diberikan surprize istimewa saat berkunjung ke sini tapi itu lihatlah.. aku, aku, ahh.. aku tak
sanggup menjelaskannya lebih detail tentang apa yang kulihat sekarang ini. Ahh.. dalam mataku mulai memanas saat
melihat kamu sedang bersama meltese, bermain penuh candaan di halaman belakang
rumahmu lalu sesekali menciumnya dan aku bisa melihatnya, melihat ekspresi
meltese yang begitu bahagianya saat berdua bersamamu.
Apa-apaan ini? Rasanya
seperti ingin segera bergegas meninggalkan tempat ini saja sebelum kalian
berdua mencium aroma kecemburuan sedang mengalir lewat saluran pernafasanku dan
rasanya sakit pudel. Sungguh.
“Dogy, jangan pergi
dulu. Aku bisa jelaskan semuanya sebelum terjadi kesalahan yang berlebihan
diantara kita. Persahabatan kita” kata pudel yang menghentikan langkahku
saat ingin bergegas pergi.
“Harus jelaskan apa
lagi pudel? Semuanya sudah jelas kan sekarang? Kamu mengingatkanku untuk segera
ke taman menemui meltese dan kamu meltese mebuat janji akan bertemu denganku di
taman itu dan hasilnya? Tepat seperti ini aku melihat permainan licik kalian
berdua seperti ini” jawabku separuh menahan emosi.
“iya tapi maafkan aku.
Kumohon setelah kejadian ini jangan ada jeda antara persahabatan kita dogy!”
“tenanglah.. aku bukan
seperti itu yang mau mengakhiri persahatan kita hanya karena masalah seperti
ini. Yang terpenting sekarang semuanya sudah jelas. Dan kamu meltese, terima
kasih karena sudah sempat memberikan aku harapan palsu hingga aku banyak
berharap”
Aku pun menghentikan perdebatan kecil ini dan segera
meninggalkan tempat ini dengan menahan perih yang rasanya teramat sakit juga. Ternyata
hewan sepertiku bisa juga merasakan hal sakit sekaligus seperti ini. Ah.. dalam
mataku berair sudah. Aku menangis bukan karena meltese membohongiku tapi yang
kutangisi kenapa meltese menyukai pudel yang merupakan sahabat terdekatku?? Ohh...
harus butuh berapa banyak waktu lagi untuk menyembuhkan luka perih ini meltese,
pudel?
"Sahabat, kata simple yang mempunyai arti yang tak pernah habisnya. lebih detailnya Sahabat itu sosok malaikat kecil yang terus merangkul semangat kita saat mereka yang lain sedang menertawakan kekurangan kita dan dia kan berkata, semua kan bail-baik saja. tenanglah"
ni kali pertama buat fiksi yang tokohnya binatang. buat kak nufa maaf kalo isinya agak belepotan, esok rencananya aku benerin paragrafnya soalnya sekarang modemku lagi super bermasalah koneksinya :)
BalasHapussip aaii, nanti dibaca ulang deh :D
Hapuskasian ya si dogy, pasti dia jalannya menunduk dan bersuara 'kaing.. kaing' dengan pelan pas lihat meltese sama pudel. Si meltese itu sok cute kayanya hehe
okay aku catet
'xoxo'
aiiii.. akhirnya postinganmu masuk di dashboard akuu..
BalasHapuslangsung masuk puluhan postingan loh!
musti nyicil bacanya nihh.,hahahha
hhahaha.. iya ce, temanku benerin HTMLnya jadinya bisa muncul lg posting baruq di dashboard :D
Hapusselamat membaca cece :)
Waah ternyatah..
BalasHapusAnjing lucuu..
guguknya manis tuh
BalasHapusapalagi kalo dikolak
heheh piss
jiayoo ce.... :)
BalasHapuswaw daapat inspirasi dari anjung...anjing adalah makhlu setia pada tuannya dan makhluk yang selalu menjaga pekarangan tuannya
BalasHapusImut tu anjingnya jadi imut artikelnya
BalasHapusAku suka anjing dalmatian, bagaimana? Lagi bw nih mbak, mampir disini boleh kan, makasih
BalasHapusmaltese ternyata juga bisa cemburu juga ya niz...hehe
BalasHapusklu galau gitu.. knp gak di switch ajja..?!?! bukannya akan lebih mudah?!?
BalasHapusmau ngomen apa ya? Fiksimininya kepanjangan menurutku Ai. Tapi bagus sih, kata2nya gimanaaaa gitu. Hehe
BalasHapusIni diikutkan GA ya, Ai? bagus :-)
BalasHapusSemoga dapat. Hehe
Eh boleh kasi saran? Mengenai nama binatangnya, mungkin penulisannya lebih baik kalau menggunakan huruf kapital di awal. Pudel dan Maltese. Sekadar saran aja ni, Ai.. Bukan bermaksud menggurui. Hehe ;D
wae.. kayakna ini pengalaman ai yah.. cuma ini objek nya hewan?? *sotoy*
BalasHapushehehe.. gw nanggepnya si gitu.. maaf kalo salah T_T
btw,, ai... kan judul lagu band zivilia? | apa tuh ? | Aisiteru #apabangett
Ternyata anak Manado Itu memang benar cantik2 ya.. : ) ngomong ngomong saya malu malu sendiri gitu kalo baca Curhat orang .. salam kenal nona
BalasHapusohh, buat GA-nya Mbak NF ya...
BalasHapussemoga menang ya...
what an amazing imagination you have, ai.. teteup ada perih2nya ya hehehe..
BalasHapusgoodluck for the giveaway ya.. mbak nf mesti kebingungan milih pemenang xixixi
anjingnya lucu tapi kalau lihat secara dekat aku takuuuut :-D
BalasHapusPada ikut GAnya NF, semoga menang dapet dorprize mbak
BalasHapussaya pikir tadi bahas enzim maltase.. :D
BalasHapusFiksi yang cukup membantu menghilangkan penat :D Suka!!
BalasHapusitu anjing beneran apa boneka?
BalasHapusaku taunya enzim maltosa... ehehe
anjingnya mirip boneka, kukira boneka beneran, hehe :D
BalasHapusfiksinya suka! ;)
sukaaaaaaaaaaaaaaaaaa :) ciaaaaan banget dogy...
BalasHapusJadi kalau diterjemahkan dalam bahasa anak manusia kurang lebih seperti itu ya kisah persahabatan pudel dan dogy. Nggak jauh beda dengan manusia. Ada kesenjangan yang diakibatkan karena cinta.
BalasHapusCerita persahabatan yang menarik walau tentang binatang ,semoga menang !
BalasHapuswah, ceritanya bagusssss............ \( `.∀´)/
BalasHapusohh...kasihan terharu sekali ya! ini kisah kasih yang tak sampai
BalasHapus