Kamu, Dia tak pernah tahu seberapa besar kamu memahaminya. Yang
Dia tahu hanya mengabaikanmu dan lupa maksud kehadiranmu di sisi harinya. Kamu,
Dia tak pernah tahu soal kamu yang menyukai hujan, pelangi dan senja di pukul 6
sore. Yang Dia tahu hujan tak baik untuk kesehatan dan hanya membuang-buang
waktunya saja untuk menemanimu menyaksikan senja. Dia tak pernah tahu, waktu
itu ulang tahunnya yang ke- 25 tahun
dan semalaman kamu menunggu di depan rumahnya bermaksud memberikan surprize di pukul 12 malam, tapi yang ada
sampai datangnya fajar sosoknya tak
nampak didepan matamu dan membiarkanmu kedinginan tanpa berbalut jacket tebal
disana.
Dia, juga tak pernah tahu kan sudah berapa banyak tetesan
air mata yang mengalir ke pipimu karena menahan sakitnya merindu ? Dia pun tak
pernah bertanya secara langsung mengapa kamu menagis dihadapannya saat sudah
jelas Dia menyakitimu (lagi). Dia
yang tak pernah mau tahu dengan segala kesibukan kegiatanmu diluar sana dan
hanya menitipkan sebait kalimat ‘hati-hati’
saja lalu pergi meninggalkanmu lalu kembali tanpa bertanya apa yang terjadi
dengan hatimu.
Lalu apa yang kamu
cari sekarang dari dirinya ?
Apa akan tetap seperti ini? Bersabar, menahan perih, menagis,
mengungkapkan sesalmu, galaunya hatimu di status facebook dan twitter mu
lalu menjadikannya sebait cerita di halaman blog
mu ? lalu berharap seorang malaikat berbisik ketelinganya agar Dia bisa membaca
tulisan-tulisanmu itu? Dan sudahkah dia
melakukannya untukmu?
“TIDAK !”
Jika tidak, lalu mengapa kamu selalu saja tampil sebagai
sosok yang menyedihkan seperti ini ? Jika tidak, lalu mengapa kamu terus saja
menganak-tirikan jiwamu seperti ini ? Untuk setahun sebelas bulan, bukanlah waktu
yang singkat untuk kamu terlanjur tersiksa karena sosoknya. Berhentilah menyiksa
dirimu seperti ini. Berhentilah menahan perih seperti ini. Berhentilah untuk
mau dan betah berada di dalam suasana lirih seperti ini, berhentilah... ku mohon berhentilah !
Lepaskan bebanmu, tinggalkan saja cinta seperti ini dan
bersegeralah mencari kebahagiaanmu yang baru.
“Lalu dia ?”
Sudah jangan lagi membalikan pandanganmu kebelakang, melihatnya
dan mengasihaninya lagi. sudah, pergi saja. Berjalanlah terus kearah cahaya
terang itu, disana ada berbagai pilihan cinta baru yang bersedia menyambutmu. Pergilah,
berjalanlah terus.. terus berjalan.
Kelak, bila sesalnya mulai terasa saat kepergianmu itu bukan lagi kesalahanmu tapi itu kesalahan
terbesarnya karena terlalu banyak membuang waktu membuatmu menunggu cintanya
yang utuh. Jadi sekarang berjalanlah terus,
hingga pada satu titik jeda nanti kamu akan berhenti ketika menemukan ‘seseorang’ yang lebih membuatmu merasakan bahwa ‘seperti inilah rasanya dicintai’.
Pergilah, carilah cintamu (lagi).
“Baiklah...”
kesalahanterbesar, semogatidak ada sesal dikemudian hari ya :)
BalasHapusiya bun :)
Hapuslampiaskanlah, marahlah sesuka hatimu.....
BalasHapustp cukup d sni aja y...
hahahha
always strong N keep smile aja aiii... :)
hahahaha ini fiksi di, no 'bout me :)
Hapuslalalalala.... :D
hahha, ah yg bnr???
Hapustp keknya klihatan sprti pengalamanmu dch... :P
hahahaha, yuk lihat labelnya: fiksi.
Hapussebagai pembuktian ini bukan cerita nyataku, aku ngk pernah pacaran dgn pria berusia 25th, ngk pernah berikan surprize ke pacar sampai bodoh seperti itu, ngk pernah punya pacar yg hatinya keki gitu :) (dan semoga tidak)
ini fiksi :)
cuma mungkin aku nulis terlalu berasa aku, jadinya disangka ini tulisan not fiksi :p
Yuk Move On ^_^
BalasHapusYuk yuk yuk :)
Hapussblm mampir blm ada gmbrnya, tp skrg udah ada :)
BalasHapusini realita ya, bkn fiksi?
btw, di tulisan ini lg berdialog sama bidadari ya?
haha..
hoho baru diupload :)
Hapusjiahh.. ni blg realita lagi :D
please liat labelnya :)
ini semacam dia lagi curhat ke org lain jadi ada dialog dikit :)
oh iya khilaf maap, hahaha.. abis nyempil gitu tulisan labelnya.. sempet gak kepikiran kalo ini fiksi bener..
Hapusmasuk akal soalnya seperti realita..
Hi..salam kenal...aku suka tulisan2 kamu..menyentuhh bangeett...
BalasHapusIjin follow ya.. :)
Klo berkenan, bolehlah di follback jg hehehe
Terima kasih..
Hapussepooo.. segera... :)
hei..hei..Aii..
BalasHapusmasih ber cinta- cinta an ria niih..
Ayo smangat...!!
hohohoho tetep MOM :)
Hapusih bagus banget tulisannya. ada space-space begitu jadi nggak capek bacanya.
BalasHapusspaca spaca yg bgimana?
Hapusspace, bukan spaca :)
HapusJadi saya terpaku dengan pernyataan "Kelak, bila sesalnya mulai terasa saat kepergianmu itu bukan lagi kesalahanmu tapi itu kesalahan terbesarnya karena terlalu banyak membuang waktu membuatmu menunggu cintanya yang utuh. Jadi sekarang berjalanlah terus, hingga pada satu titik jeda nanti kamu akan berhenti ketika menemukan ‘seseorang’ yang lebih membuatmu merasakan bahwa ‘seperti inilah rasanya dicintai’.
BalasHapusya ..keren banget nih ..
salam.........
niar juga suka bagian yang itu, akan menyesal karena kesalah terbesarnya :D
Hapusnice post
BalasHapussalam
Niar suka ai, suka banget ceritanya rasanya kok pernah mengalami yaa #ea tambah curcol :D
BalasHapuskelak dia yang akan nangis telah menyia2akn seorang wanita :D
kita tidak bisa merubah apa yang terjadi dimasalalu. Tapi kita bisa merusak masa depan dengan terus mengingat kesalahan dimasalalu
BalasHapusJadi teringat kala saya berusah untuk melupakan seseorang, berat dan berat tapi akhirnya bisa juga.
BalasHapusAgak galau jadinya ^^
BalasHapusSesuatu yang sulit, tapi bisa...move...move...move...:)
BalasHapuswiiihh uda lama ga ke sini, sejak hiatus bewe, maaf ya Aii :) ... Awardnya diterima ya cantix http://nufadilah.blogspot.com/2012/08/and-winners-are.html
BalasHapusnice...!!!
BalasHapusnuansa pink...
Narasinya bagus! Good, cinta selalu menjadi pilihan ya!
BalasHapusapakah ai sudah merasakan "seperti inilah rasanya dicintai" ? :)
BalasHapusrasanya indaaah... :p
Kita bisa merusak masa depan dengan terus mengingat kesalahan dimasalalu itu memang benar benar terjadi. Dan memang sering terjadi. Kelak dia yang akan nangis telah menyia2akn seorang wanita. Salam
BalasHapussalam kenal ... follow sukses. follow balik ^ ^
BalasHapuskunjungan BW pertama dan terakhir,
semoga kita bisa bertemu lagi dilain kesempatan