Ini tentang dirinya yang sudah cukup lama aku kencani
setelah pernikahanku di 33 tahun yang
lalu. Ya, kira-kira selama itu pula aku mengencaninya dengan status “Aku yang sudah menikah”. Semuanya berjalan
baik-baik saja, tidak ada komplain buruk sana dan sini ketika mereka tahu aku
mengencaninya selama ini. Bahkan situasi didalam rumah selalu baik-baik saja.
Dia cantik,pintar,keibuan,penuh cinta dan yang paling
terpenting selama 33 tahun ini ia mencintaiku dengan caranya tersendiri dan
itulah alasannya mengapa aku terus mempacarinya setelah aku menikah. Dan tunggu.
Dia bukan selingkuhanku tapi dia istriku.
Sejak saling berjanji untuk memutuskan hidup bersama dalam
suka dan duka, kita sama-sama sepakat untuk terus berkencan dan saling jatuh
cinta untuk setiap harinya seperti awal-awal kita berjumpa dan saling jatuh
cinta. Dan kau tahu, rasanya itu membahagiakan. Sungguh.
Aku sendiri lupa kapan terakhir aku memarahinya hanya karena
hal sepeleh soal dia yang terlalu kecapean menguras tenaganya untuk mengurusi
rumah dan anak-anak. Karena ketika suara kerasku mulai keluar dan senyumannya
mulai memudar melawan amarahku, aku bisa apa untuk diam dan luluh kembali ? Cantik. Menenangkan. Itu saja yang bisa
ku deskripsikan ketika dirinya mulai mengoda amarahku dengan senyumannya itu.
Sampai sekarang pun aku masih sering mengatakannya cantik. Saat
bangun tidur dan sebelum tidur pun aku tak pernah bosan mencium keningnya berkali-kali hanya untuk memastikan dirinya
tak kemana-mana lagi setelah aku sudah sedekat ini dengannya. Saat tubuh
sama-sama berbaring di atas ranjang yang sama dan kita saling menceritakan apa
yang terjadi seharian, saat aku di kantor dan dirinya yang sibuk mengurusi
anak-anak. Kadang ia mengusap-usap pipiku, mencium jidadku dan yang terjadi
setelah itu aku hanya seperti anak kecil yang tertidur senyenyak mungkin disampingnya.
Ia juga sering memberikanku kejutan yang unik. Kadang memasakanku
makananan yang enak dan membuatkanku kue jika aku sedang mengerjakan beberapa pekerjaan kantor dirumah. Ia senang sekali
mengatur penampilanku ketika aku ingin berangkat ke kantor, ke pesta ataupun
kemana saja aku pergi ia selalu saja menjadi desainer cerewet. Dan sekali lagi
apa saja yang ia lakukan untukku aku selalu saja menyukainya. Jatuh cinta berkali-kali.
Dan sebagai balasannya, aku senang sekali membawanya ke
pesta, ke acara kantor,jalan-jalan, dinner,nonton bioskop, ke pantai dan
kemanapun asal bersamanya aku selalu menyukainya. Karena cinta itu menginginkan
untuk tetap dekat dan cepat rindu kalau hanya pisah beberapa jam bukan ? dan itu
yang selalu aku rasakan di 33 tahun kebersamaan ini.
Dan sekarang, ketika memandang dirinya sedekat ini yang Nampak
beberapa garisan keriput dipelipis matanya. Rambutnya yang dulu hitam berkilau
sekarang berganti dengan beberapa helaian uban. Tangannya yang dulu halus
sekarang terasa kasar (dan ini salah satu
efek dimana selama bertahun-tahun ini ia memasak,mengurusi rumah,mencuci
pakaianku dan anak-anak). Tapi ketahuilah jauh dari semua yang ada, dia
masih terlihat cantik dimataku bahkan lebih cantik daripada pertama kali kita bertemu.
Dan sekarang setelah sudah menua seperti ini, ia masih mau
mencintaku meski lima gigiku sudah tanggal. Ia masih mau ikhlas mengurusiku
meski sekarang kita berdua hidup lewat gaji pensiunanku. Ia masih mau setia
bersamaku meski sekarang fisikku tak sekuat dulu. Dan sampai sekarang jika ada yang
bertanya mengapa kita masih saja terus bersama sampai selama ini, alasannya
sederhana saja. Karena sejak awal pernikahan kita pun sudah sama-sama sepakat
untuk selalu saling jatuh cinta
berkali-kali dan itu membahagiakan. Sungguh.
jatuh cinta berkali-kali membuat rumah tangga kokoh ya
BalasHapusharus terus menyemai cinta tiap saatt
BalasHapusSo sweet ^_^
BalasHapusaku pikir cinta berkali-kali itu di jatuhkan pada orang yang berbeda,hhe ekh ternyata salah ternyata cinta berkali-kali di sini cinta yang benar-benar utuh milik seseorang :)
BalasHapus