Ini aku sedang merindukanmu sekarang. Diam-diam aku
merindukan setiap detail tentangmu.
Diam-diam aku memendam beribu rasa padamu yang pada akhirnya semua terasa amat basi untuk kamu mempercayainya (lagi).
Ini aku sedang merindukanmu sekarang. Diam-diam yang
kulakukan sekarang ialah pura-pura sengaja mencari nama akunmu di followers
twitterku lalu memperhatikan setiap twit yang kamu tulis dan sayangnya tak ada
satupun disana tentangku. Untukku. Yang kamu tulis disana hanya tentang
kebahagiaanmu, kebahagian tentangnya yang jelas bukan tentangku. Bukan.
Lalu sudahkah kamu melihat setiap twit yang kutulis ? hampir
semuanya tentangmu, bukan hampir tapi
sudah pasti alamatnya untukmu. Tapi
sudahlah bukankah kamu tak pernah meringankan matamu untuk membaca segala
tulisanku kan ?
Hm, dihalaman blogku juga, setiap postingan yang kutulis
semuanya tentangmu bahkan baiknya para pembaca selalu menyemangatiku agar bisa
segera memilikimu. Mereka hebat kan ? tapi sayangnya kamu tak pernah mau
mengetahuinya.
Ini, akun facebookku. Apa kamu sudah lihat ava facebookku
sekarang ? sudah hampir 2 minggu aku mempublikasikan wajahmu di ava ini. ini
Photo kita setahun yang lalu, saat kita sama-sama menghadiri acara pernikahan
sepupumu dan setelah acara selesai kamu mengajakku untuk berphoto bersama. lalu
setelah itu kamu kamu berpura-pura bercanda dengan berkata, “Setelah pernikahan sepupuku, setahun
kemudian kamu harus segera melamarku”.
Ya, pada saat itu omonganmu terlihat bercanda dan parahnya
aku mengganggapnya serius lalu hingga sekarang masih mengharapkanmu untuk
segera menjadi membelai wanitaku. Ah..
sial!
Lalu sekarang apa lagi yang harus kulakukan untukmu ? apa
menunggumu selama ini, mengerti segala tentangmu dan mengikuti apa kemauanmu
itu masih saja tak cukup ?
Dan ini apa? Undangan putih ini yang bertuliskan namamu dan
nama seorang pria dibawah tulisan “Yang
Berbahagia” ini maksudnya apa ? tadinya aku berpikir namamu juga namaku
yang akan tertulis dibawah kata yang berbahagia tapi sialnya bukan kata yang
berbahagia yang kudapat tapi hanya kata kepada “Yang Diundang”.
Jika sudah seperti ini, apa kamu bisa menjamin
bahwa aku bisa berbahagia lagi ? jika ia, aku akan berusaha perlahan pergi
darimu. Secepat mungkin. Sesegera mungkin. Cukup.
______
*ini fiksi yang aku sendiri belum memberinya judul karena kebigungan cocoknya judulnya apa*
Demi cinta setia menanti yang tak pasti. Judulnya Bimbang saja...hehehe
BalasHapushahaha.. bimbang ya ? okeh okeh :)
BalasHapusak malah terbawa dengan isi cerita ini , kaya nyata :)
BalasHapuswahh aku terbawa arus cerita ini. waduh waduh waduuhh :D
BalasHapusterenyuh nih baca posting nya...sy pikir lupa kasih judul...hehe
BalasHapusndak tahunya..memang masih binggung ksh judul nya...
ksh judul aja...tweet ku untuk mu atau posting ku hanya untuk mu..atau bisa juga ciluk baa....hehe
salam knal ya :)