Ini tentang kebohongan-kebohonganku padamu. Entahlah sudah
berapa banyak kali aku membohongimu tapi yang pasti seberapa banyak aku
membohongimu, sebanyak itulah kamu bersabar untukku. Miris bukan ? Ya, untukmu.
Dan aku selalu saja terlambat menyadarinya.
1 Setahun
yang lalu kamu memintaku agar bisa menghadiri acara wisuda S2 mu dan setelah acara
itu selesai, kamu berencana untuk
mengajakku pergi ke restorant mahal sekaligus
merayakan 1th Anniversarry hubungan
kita. Apa aku datang saat itu ? Tidak.
Aku tidak datang sampai malam berganti pagi pun aku tak kunjung datang
menemuimu atau saat itu juga memberikan alasan padamu kenapa aku tak bisa
datang. Dua hari kemudian aku baru bisa menghubungimu, menelponmu lalu
seenaknya saja berkata ‘maaf’ padamu
dan yang kamu jawab saat itu bukan kalimat kecewa dan amarah yang menggebuh
tapi, ‘Tak mengapa. Nanti malam sebagai gantinya
kita dinner ya sayang ?’
Ha? Sebaik
itukah hatimu ? Hei, dua hari yang lalu itu aku keluar kota bersama Pria
lain dan teman-temanku tanpa sepengatahuanmu dan seenaknya saja tak
memberitahukanmu apa alasanku tak bisa hadir ke acara wisudmu. Apa kamu tak
sedang curiga bahwa aku sedang
membohongimu ? sepertinya tidak. Kamu masih saja seperti ini, terus berbaik
hati padaku, mencintaiku, menyayangiku dan terus mempercayaiku.
2.
7 bulan yang lalu saat hari ulang tahunmu, aku
lupa mengucapkan kata ‘Selamat Ulang
Tahun Sayang’. Aku lupa membawakan surprise berupa cake coklat dipukul 12
malam yang biasa diberikan para wanita untuk kekasihnya. Aku lupa
mengucapkannya, hingga nanti keesokan harinya aku mengingatnya saat tak segaja
melihat background note book yang
terpasang tanggal lahirmu.
Saat itu
aku kemana ? aku sedang tak ada disisimu, tapi yang kulakukan seharian
menghilang darimu dengan alasan hari itu ada rapat dikantor dan setumpuk
kerjaan menanti dimeja kerjaanku. Dan hal benarnya aku sedang tak sibuk sama
sekali, yang kulakukan ialah berlama-lama disalon bersama teman-temanku. Aku memilih
untuk makan siang dan malam bersama mereka tanpa mengingat sama sekali hari ini
ulang tahunmu dan tanpa mengiyakan tawaranmu agar siang itu kita bisa bertemu
dan makan siang bersama.
Aku membohongimu (lagi) dan kamu masih
mampu mempercayainya.
3.
Hari ulang tahunku, 2 bulan yang lalu. Kamu memberikanku
surprize dengan membawa cake rainbow kesukaanku dipukul 12 malam. Saat itu
hujan turun dengan volume yang deras, sebagian kemejamu basah karena payung
yang kamu gunakan tak cukup untuk melindungimu dan cake itu. Jadi yang kamu
lakukan lebih mementingkan agar cake itu tak basah dan membiarkan kemejamu yang
basah sebagian.
Aku jelas terkejut dengan surprizemu ini. Bukan
karena kamu membawakanku cake dan datang disaat hujan yang deras seperti waktu
itu, bukan. Tapi dalam hatiku sedang dilanda bigung karena seorang Pria yang
diam-diam menjalani hubungan denganku beberapa menit lagi akan datang kerumahku
bersama teman-temanku.
Dan (lagi)
aku harus membohongimu. Aku memberikan alasan yang mustahil padamu bahwa
tiba-tiba saja badanku terasa lelah dan butuh istirahat karena besok harus
berangkat ke kantor kepagian dan menyuruhmu agar segera pulang saja.
Mendengarku berkata demikian, yang kamu
lakukan hanya tersenyum saja, memelukku, lalu mencium keningku dan segera
beranjak pergi dari rumahku padahal diluar sana hujan belum berhenti juga.
4.
Tepatnya
tanggal 30 Agustus. Kamu memintaku agar sebentar bisa menungguku dirumahku bahwa ada hal penting yang ingin kamu bicarakan padaku juga kedua orang tuaku. Aku
lagi-lagi mengabaikannya dengan beralasan lagi bahwa sore hingga malam ada
kegiatan sosial yang harus aku ikuti padahal nyatanya malam itu juga aku harus
menemani Pria itu pergi keacara keluarganya yang mengharuskan aku untuk hadir
agar bisa dikenalkan langsung pada kedua orang tua dan keluarganya. (Dan ini adalah kebohongan terbesarku padamu)
Kamu terus memaksaku untuk jangan
kemana-mana saat pulang kantor dan aku bersi keras tak bisa menunggumu dirumah.
Ini pertama kalinya kamu seperti ini, memaksa ingin bertemu denganku dan tak
seperti biasanya melarangku untuk jangan keman-mana. Aku mengabaikan
permintaanmu. Kita bertengkar hebat ditelephone siang itu dan kamu tetap
memaksa malam itu juga akan datang ke rumahku. Ah.. terserahlah yang pasti aku sedang tak berada dirumah jika kamu
ingin menemuiku !
Malam pun tiba. sebelum aku berangkat
menuju kediaman Pria itu, aku tiba-tiba mengingatmu. Aku mengingat kata-katamu
ditelephone yang memaksa bahwa malam ini kamu akan datang kerumahku, menemuiku,
juga menemui kedua orang tuaku. Sebenarnya ada apa ? ah.. sudahlah.. pikiran itu tiba-tiba lenyap begitu saja saat mobil
Pria itu sudah terparkir didepan halaman rumahku. Aku pergi bersamanya dan lupa
dengan dirimu. (maaf aku lagi-lagi
membohongimu).
***
2 jam kemudian,
Ibumu menelphoneku saat aku sedang merasakan jenuh yang luar biasa ketika
keluarga Pria ini sama sekali tak memperdulikanku dan juga menanyakan hal-hal
tentangku dengan anak mereka.
Kamu tahu apa yang Ibumu katakan saat itu ? ‘Jo meninggal’.
Kadua bola mataku tiba-tiba rasanya mulai memanas. Isi dadaku
terasa sesak. Kedua tanganku bergetar dan... sungguh ini yang pertama kalinya
aku menitihkan air mata untukmu.
Aku segera berlari keluar tanpa perpamitan juga tanpa
memberitahukan alasan pada Pria itu mengapa aku sepanik dan sesedih ini. Entahlah.
Yang ada sekarang aku hanya ingin cepat tib dirumah sakit, menemuimu dan jika
bisa aku akan menyerahkan seluruh nyawaku padamu asalkan kamu bisa hidup
kembali.
Dan semuanya mustahil. Aku mendapati dirimu, tubuhmu sudah
tergeletak lemah tak berdaya diatas ranjang itu. Ada apa denganmu Jo ? cob saja
siang tadi sekali saja aku tak berbohong padamu pasti kamu tak akan seperti ini
jadinya.
Aku terus menangis disamping wajahmu, berkali-kali
menciummu, memelukmu dan berteriak seperti orang gila agar kamu bisa sadar
kembali. Ibu, juga Ayah menenangkanku sambil berkata,
‘Hari ini Jo berniat ingin melamarmu nak’
Aku terus saja mempunyai beribu-ribu alasan untuk
membohongimu, tapi lihatlah sedikitpun rasamu padaku tak pernah berkurang. Kamu
tetap menjadi seorang Pria yang mempunyai setumpuk ketulusan cinta yang abadi
dan aku terlambat menyadarinya. Aku terlambat untuk mengatakan padamu bahwa,
aku juga mencintaimu, aku merindukanmu dan aku ingin menikah denganmu.
Sekarang yang tertinggal hanyalah sepasang cincin emas yang
masih utuh tersimpan di kotaknya dan selembar surat singkat yang kamu tujuhkan
untukku.
Aku mencintaimu. Cukup.
Aku tahu kamu sering membohongiku saat kamu tak bisa mengabulkan apa
yang menjadi permintaan hatiku.
Tapi sayang... kali ini saja bisakah kamu jangan lagi beralasan untuk tak
mengabulkan permintaanku ?
Untuk kali ini saja, dengarkan aku.. Menikahlah dan Menulah bersamaku. Kumohon.
Woow :O *speechles* semoga saya tidak pernah melakukan hal tersebut ._.
BalasHapusamin. aku juga ngk cukup kuat dan mampu bila seperti ini.
Hapus:( this is sad. :'(
BalasHapussemoga dikabulkan ya.....
BalasHapusamin. :)
udah enak ngeboongin, ehh dimaapin pula. hiii...
BalasHapuskadang wanita itu suka berbohong yang membuat lelaki enggan mencintai wanita apalagi wanita yang cantik....
BalasHapussudah byk bohongnya, kok sllu dimaafin juga kak,
BalasHapusseharusnya dapt hukuman, hehehhh
salam kenal ya kak,
BalasHapusBtw keren blognya ^_^
ingin menangis rasanya...
BalasHapussi dia yang ai boongin kira2 ikut baca ini gak ea,,,
BalasHapuswaaah antara cinta dan bohong.. :)
BalasHapustrue..and lies...kayak judul pilem aja...ya.. eh..nyambung ndak sih..nih..komen..he.he.h
BalasHapuskalau ini nyata, semoga kamu kuat dek..
BalasHapustapi saya masih berharap ini tidak nyata..
#keepstrong
nasi sudah menjadi bubur ya semoga bisa diadikan pengalaman kedepan untuk tidak berbohong lagi
BalasHapusPenyesalan datangnya belakangan. ingin mengejar yang jauh tapi yang dekat terlupakan.
BalasHapusAll: Alhamdulillah ini fiksi sob :)
BalasHapussemoga kita bisa ambil hikmah dari fiksi ini..
keren loh fiksinya... menusuk
BalasHapusalhamdulillah cuma fiksi, kirain itu kelakuan kamu,,hehe
BalasHapusjangan bercinta,a jangan boong juga
BalasHapusWish I meet some one like him and I do try to make him proud of me...
BalasHapusCinta yg seluas samudera dan alangkah indahnya bisa berada dan spending all the life beside him
mengharukan sekali. semoga kita gak sepeti itu :)
BalasHapuskebohongan hanya akan menimbulkan kebohongan yang baru. Dan biasanya akan berakhir dengan penyesalan. Contohnya kamu dalam tokoh ini. Kehilangan orang yang benar-benar mencintaimu.
BalasHapuskalau cinta, ya jangan bohong .. :D
BalasHapusKunjungan siang
wah kebohongan hanya menimbulkan kisah yang amat perih untuk pasangannya sendiri :).
Hapustolong tuh bagi semua org , jangan di ulang atau pun jangan pernah di lakuind sama yang laen