Perahu kertasku kan melaju
Membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila tapi ini adanya.
Perahu kertas mengingatkanku,
Betapa ajaib hidup ini, mencari-cari tambatan hati kau sahabat ku sendiri.
Hidupkan lagi mimpi-mimpi, cinta-cinta, cita-cita..
Yang lama kupendam sendiri,
Berdua... ku bisa percaya..
Aku menyebut kisah ini 'KITA'. Kita yang selalu saja berada pada moment yang sama, kita yang selalu saja berjalan pada rel yang sama, dan kita berdua yang sudah sama-sama sudah saling paham dan sepakat jika ternyata kita saling membutuhkan.
Ini tahun ke enam diusia pernikahan kita, kamu masih terlihat cantik bahkan lebih cantik dari 6 tahun yang lalu saat aku melamarmu. Hanya saja sekarang Tuhan belum merihdoi kita untuk diberikan keturunan (yang nantinya aku berdoa agar sifatnya sama seperti dirimu saja). Tapi demi apapun aku sudah merasakan indahnya hidup walau hanya kita berdua saja. Walau jelas aku juga kamu menginginkan suara tangisan buah hati didalam rumah kita yang sederhana ini tapi tenanglah sayang.. asalkan kamu sehat-sehat saja, bahagia bersamaku itu sudah sangat cukup menjadi kado yang luar biasa untukku juga rumah tangga kita. Nanti akan ada momentnya saat Tuhan bisa mempercayai kita. Ini bukan soal sakit atau mitos apalah yang dikatakan orang-orang itu, tapi ini menyangkut rezeki Tuhan yang saat kita diberi berarti itu belum rezeki kita tapi nanti. ya? Maka dari itu bersabarlah.. saat mereka mulai mengusik kebahagiaan kita, itu bukan menjadi kesalahan kita tapi kesalahan terbesar mereka yang tidak bisa memiliki cinta seperti yang kita punya. Utuh.
Persahabatan, ingatlah hal ini saja. Kita memulainya dari hal sederhana itu bukan ? Hingga tak tahunya aku bisa juga terperangkap dalam setiap sudut senyummu dan menjadikannya jatuh cinta dengan cara yang berulang-ulang kali. Aku mencintai, sungguh. Bagaimana cara bicaramu, senyummu, melihatmu tertidur nyenyak, aku menyukainya. Bahkan bila kamu berngomel seharian penuh pun aku menyukainya, aku menyukai setiap kata, kalimat yang kamu ucap dan sekalipun kata-katanya menyakitkan tak mengapa aku tetap menyukainya karena alasannya sederhana, Aku Mencintaimu. Cukup. Jadi jangan merasa bosan jika kadang aku selalu saja menumpahkan cofee ke meja yang sudah kamu bersihkan, jangan bosan saat aku membongkar ranjang yang sudah kamu rapikan, jangan bosan juga saat aku selalu mengotori lantai yang sudah kamu pel walau pada akhirnya juga harus aku sendiri yang kembali membersihkannya. Lucu kan? Tapi ketahuilah aku hanya ingin menjadi sosok yang selalu terdekat denganmu, menikmati setiap kata-kata lucumu, juga menikmati setiap amarah yang selalu kamu tuangkan dan berakhir dengan senyum yang manis (lagi).
Kita berdua seperti perahu kertas yang berlayar tanpa henti, mengarungi setiap muara cinta dan tak pernah peduli seberapa besar ombak, badai yang datang silih berganti. Asalkan tetap bersamamu dan kita tetap bersama, percaya saja tak akan ada yang bisa merobek perahu kertas yang sudah lama kita tempati berdua.
Ku bahagia kau telah terlahir didunia
Dan kau ada.. diantara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku M.e.n.e.m.u.k.a.n.m.u ....
______
#30HariLagukuBercerita
@PosCinta
tadi malem aku nonton film Indonesia yang judulnya Test Pack Aii, hampir mirip dengan ini, dan satu kalimat manisnya adalah "Apa adanya aku, kamu melengkapiku" :)
BalasHapusbagus kalimat pungkasannya tuh.
HapusKak nufa: oya? hihihi.. aku nanti nyari kasetnya kak. sedih yah kak filmnya?? wah.. kata2nya singkt tapi 'waow' aku update status ahh.. :D
Hapuspak zach: hihihi iya pak sederhana kata2nya tuh kan :)
Untaian kalimat yang indah. Dua insan yang mampu berpikir positif. Mampu memandang sisi kehidupan dari hal yg indah.
BalasHapusfont-size quote perahu kertanya terlalu kecil, Aii.
BalasHapussusah dibaca.
Kehidupan dua insan yang saling melengkapi, semuanya jadi indah...
BalasHapusjadi makin penasaran sama perahu kertas nih
BalasHapusmmmm... indah banget ;( jadi terpesona sedih nihh :)
BalasHapushmmm hmmm hmmmm..
BalasHapustertarik
Tulisan yang sangat indah... LIKE deh!
BalasHapusinilah kisah cinta yang menerima apa adanya. ;)
BalasHapusJika keduanya saling mengerti, mau marah, ngomel bawaannya akan senang semua. Karena dia mencintaimu. Amarah itu hanyalah cubitan kecil dalam pernikahan.
BalasHapus