Sabtu, 29 September 2012

Sebentar saja aku memikirkanmu, Bisa ?


Hei kamu, iya kamu. Bisakah sebentar saja aku memikirkanmu ? aku ingin berpikir banyak tentangmu meski waktu yang diberi hanya sebentar saja, tak apa. Asal tujuan utamaku untuk memikirkanmu (lagi) bisa terpenuhi dan sekarang aku ingin melakukannya. Bisa kan ?

Jadi begini, anggaplah beberapa saat ini kamu adalah kekasihku (lagi) . Jika kamu keberatan aku hanya akan berkhayal saja, seolah-olah kamu itu milikku. Tapi bukankah itu sama saja? Hm, yasudahlah aku pinjam sosokmu sebentar saja untuk diingat-ingat kembali  mengapa jarakku denganmu terlampau spasi  sejauh  ini.

Kamu menyukai coffee kan ? katamu coffee itu bisa membuat perasaanmu jauh lebih baik bahkan yang lebih parahnya saat menikmati coffee buatanku (waktu itu) kamu bisa menambah volume untuk bisa jatuh cinta padaku secara berkali-kali. Hebat bukan ?
Tapi jika sekarang aku menyodorkan secangkir coffee panas untukmu, apa kamu akan kembali mencintaiku seperti waktu itu ?

I love you but it’s not so easy to make you here with me. Ini lirik awal di lagu When You Love Someone kan ? iya aku tahu karena kamu menyukai lagu ini. Sehari bisa 5 sampai 6 kali kamu menyanyikannya. Katamu lagu ini sangat berarti saat pertama kali kamu merasakan hal yang luar biasa, yaitu saat jatuh cinta padaku tapi ketakutan untuk mengungkapkannya. Hingga pada akhirnya aku juga menembakmu dan kamu menerimanya. Tapi jika sekarang aku melakukan hal yang sama lagi apa masih bisa ?

Kamu  menyukai hujan.  Lihat.. sekarang aku sedang memperhatikannya, hujan. Aku serasa sedang melihatmu sekarang. Bermain penuh irama dibawah rintikan butiran air ini, rambutmu yang panjang dibiarkan basah begitu saja. Jika sudah seperti ini, kamu selalu merasa seperti tak akan kenal apa itu sakit dan sebagai hadiahnya, keesokan harinya kamu akan menemuiku dengan wajah yang lembab karena flu menyerangmu. Aku pasti akan memarahimu karena tak bisa menjaga kesehatanmu dan sebagai balasannya yang kamu lakukan hanya tersenyum, meminta maaf, tersenyum, lalu meminta maaf lagi dan begitu seterusnya.. hingga aku menyerah dan memaafkanmu.
Kamu tahu, senyummu itu sungguh tak baik untuk hatiku. Seperti kecanduan yang saat melihatnya sekali saja sudah mampu membuatku lemah begitu saja. Kalau sudah seperti itu, aku bisa apa untuk melepaskanmu haaa?

Kamu juga menyukai senja kan ? iya aku tahu, aku masih mengingatnya. Sungguh. Aku masih ingat bagaimana caraku saat menggenggam jari-jari halusmu itu dibawah awan yang kemerahan. Aku masih ingat saat bagaimana cara kita berjanji pada matahari yang ingin tenggelam. Aku masih ingat bagaimana cara bahagiamu itu terpancar saat berkali-kali aku mengatakan bahwa aku mencintaimu. I.N.G.AT, saat itu aku mengatakannya berkali-kali, bayangkan berkali-kali ? dan sekarang aku ingin mengatakannya lagi meski kamu pun muak untuk mendengarkannya. Maaf.

Aku juga sedang mengingat hal ini sekarang. Aku membayangkan kembali bagaimana ekspresimu saat itu, yang menangis memohon padaku untuk tak meninggalkanmu. Aku membayangkan kembali bagaimana kata-katamu waktu itu yang berkata ‘Dia tak mencintaimu !’ tapi saat itu pikiranku tertutup dengan cinta palsu Wanita itu dan berjalan terus, tanpa memikirkanmu dan sialnya saat itu juga aku memutuskanmu.

Aku bodoh bukan ? bahkan sungguh sangat bodoh ! Mencintaimu tapi melepaskanmu !

Dia tak sama sepertimu, sungguh. Dia tak pernah mengabariku dengan siapa dia pergi dan apa yang dia lakukan seharian.
Dia tak sama sepertimu, yang bisa selalu menceritakan cerita lucu meski aku kadang merasa tak terhibur dengan cerita-ceritamu itu. Namun sekarang aku merindukannya, aku merindukan cerita lucu kakek dan nenek itu yang pernah kamu ceritakan saat aku kelelahan dengan pekerjaan kantorku. Aku merindukan cerita lucu lainya seperti sekolah SD, guru olaragamu, dosenmu.. pokoknya apa saja yang kamu ceritakan saat itu aku merindukannya sekarang. Aku akan mendengarkannya kembali, dengan duduk tenang disampingmu. Sejam,dua jam, berjam-jam, berhari-hari pun tak masalah asal aku bisa diberikan kesempatan sekali lagi menatapmu berbicara lebih dekat, lagi dan lagi. bisa ?

Kamu, aku rindu. Aku sudah berupaya keras untuk menenangkan hatiku, mengrefresh kembali perasaanku tapi sialnya itu tak bisa kulakukan. Aku merindukanmu. Apa sulit untuk kembali sekarang lalu memaafkanku ? apa sulit sekarang untuk datang lagi dan berkata lagi kamu mencintaiku ?

Hei kamu, iya kamu. Ini apa ini ? kertas putih apa ini yang melayang hadir didepan mataku ha ? Kamu akan menikah juga ternyata.. bukan bersamaku, tapi bersama Pria lain yang jelas tak menyakiti hatimu. Jika sudah seperti ini aku bisa apa ?

Sepertinya cukup sampai disini dulu aku memikirkanmu karena rasa-rasanya dalam mataku mulai tak tahan untuk melanjutkannya lagi. dalam dadaku saja nyerinya mulai berasa tak baik, seperti sesak, nyeri. Ya, seperti begitulah rasanya. Sakit itu jelas tapi sakitku ini belum sebanding dengan sakit hatimu saat aku menyakitimu. Jadi untuk menebus kesalahaku padamu, aku mungkin akan tetap menjadi Pria terbodoh seperti ini, yang melepaskanmu untuk sosok yang cintanya sudah jelas palsu.

Kamu berbahagialah... cukup dulu aku memikirkanmu. Aku ingin kebelakang sebentar, membersihkan wajahku, mataku yang mulai basah dan perih.

20 komentar:

  1. Back Song nya mendukung banget... so sad..

    salam kenal ya, jadi member ke 184, kalo berkenan follow balik ya

    BalasHapus
  2. Dalem banget ceritanya...:(
    tisu mana tisu...

    BalasHapus
  3. Ada apa dibalik cerita km yg satu ini aii? :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. cuma terlintas kata rindu doank pas awal nulis, eh ngk tahu kenapa malah masuk ending kebawa ampe kesini des :)

      Hapus
  4. Emang lika-liku cinta banyak ragamnya. Semoga mendapatkan yang lain.

    BalasHapus
  5. jangan sebentar doang ... yang lama ...
    biar cintanya tumbuh kembali ...
    kepadaku ... haha (minta ditampar) :D


    Kunjungan malam

    BalasHapus
  6. cup...cuppp jangan nagis lagi ya :)

    BalasHapus

selesai membaca, ayo tinggalkan kritik dan saran teman-teman :)